Page 327 - Toponim sulawesi.indd
P. 327
Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi 313
transportasi baik untuk jaringan maritimnya maupun adanya pusat-pusat
pengumpulan barang-barang dagangan jalur transportasi darat di tempat-
tempat tertentu.
Hubungan timbal balik ini, antara pelabuhan dan daerah daratan,
pertanian pegunungan sangat menentukan perkembangan kedua belah
pihak. Maju mundurnya perkembangan ekonomi akan ditentukan oleh
kedua aktivitas. Apabila jalan darat mampu mengakomodasi distribusi hasil-
hasil pertanian pegunungan ke ibukota pusat pemerintahan, dalam hal ini
kota Gorontalo dan sekitarnya, maka hal ini akan mempengaruhi aktivitas
pelabuhan. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Susanto Zuhdi (Zuhdi,
2002: x-xi), bahwa suatu pelabuhan selain menghadap ke luar, pelabuhan
juga harus mementingkan daerah hinterland.
Sebagai ibukota kabupaten Boalemo, Tilamuta memainkan peran
penting di wilayahnya dalam distribusi sumberdaya ekonomi, baik dari
darat maupun dari laut. Tilamuta sebagai kota pantai ditandai dengan
adanya pelabuhan berperan sebagai pusat ekonomi yang berfungsi sebagai
jalur impor dan ekspor ke daerah-daerah yang jauh dan terpencil, yang
dihubungkan dengan jalur (alternatif) sungai dan jalan darat. Pelabuhan
Tilamuta menjadi tempat penampungan baik barang-barang pertanian
yang akan disebarkan secara regional dikawasan teluk Tomini maupun
menampung barang-barang yang datang dari luar yang tidak dimiliki dan
dihasilkan daerah pedalaman. Posisi keduanya saling menguntungkan dan
membutuhkan sehingga diperlukan sarana dan prasarana yang memadai
untuk memberikan kemudahan dan menfasilitasi aktivitas perniagaan ini.
Memasuki pelabuhan Tilamuta, terkesan jauh dari pemukiman
penduduk. Jalan masuk pelabuhan, di sebelah kiri dihiasi bukit-bukit
bebatuan sedang dengan campuran tanah kapur berpasir putih; sebelah
kanan hutan mangrove yang cukup luas. Semakin dekat dengan pelabuhan
terdapat beberapa rumah penduduk sebagai bagian dari interaksi dengan