Page 332 - Toponim sulawesi.indd
P. 332
318 Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi
Alur pelayaran nasional di Provinsi meliputi:
a. Bitung – Gorontalo - Luwuk – Kolonodale – Raha - Kendari – Bau Bau -
Makassar;
b. Gorontalo – Bitung – Ternate;
c. Gorontalo – Bitung – Balikpapan – Makassar – Surabaya – Jakarta;
d. Anggrek – Buol - Tolitoli – Balikpapan – Palu – Makassar – Surabaya –
Jakarta;
e. Tilamuta – Dolong – Wakai – Ampana – Pagimana – Gorontalo;
f. Tilamuta – Dolong/Wakai – Ampana – Pagimana – Banggai – Kolonadale
– Makassar;
g. Kwandang – Paleleh - Leok – Lokodidi – Buol – Tolitoli – Wani;
h. Kwandang – Tarakan – Balikpapan;
i. Kwandang – Samarinda.
Untuk menunjang alur pelayaran nasional sebagaimana dimaksud
maka Pelabuhan Gorontalo di Kota Gorontalo, Pelabuhan Anggrek dan
Pelabuhan Kwandang di Gorontalo Utara ditetapkan sebagai pelabuhan
Pengumpul. Pelabuhan Anggrek sebagai pelabuhan pengumpul berfungsi
untuk bongkar muat kargo dan peti kemas termasuk ekspor jagung ke Brunei
Darusalam, Malaysia, korea dan Philipina, serta pelabuhan batubara sebagai
bahan baku PLTU.
Pelabuhan Tilamuta termasuk sebagai pelabuhan pengumpan
dikabupaten Boalemo dan Pelabuhan Bumbulan di Kabupaten Pohuwato. Alur
pelayaran provinsi meliputi: Gorontalo – Tilamuta - Bumbulan, Kwandang –
Anggrek.
Untuk jalur pelayaran perintis, pemerintah melalui Direktur Jenderal
Perhubungan Laut dengan SK. Nomor: AL.108/5/18/DJPL.15 tentang Jaringan
Trayek dan Kebutuhan Kapal Pelayaran Perintis Tahun Anggaran 2016 serta
Ketentuan-ketentuan Pelaksanannya, maka untuk pelabuhan Tilamuta
melayani jaringan trayek pelayaran berdasarkan kode trayek 41 dengan jarak