Page 8 - KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
P. 8

tersebut,  juga  ada  beberapa  kondisi  SD  Negeri  12  Sanur  yang  belum  memenuhi  standar  yang
            ditetapkan.  Adapun  kondisi  yang  harus  menjadi  prioritas  antara  lain:  Rasio  jumlah  siswa  dengan
            rombel  dengan  jumlah  ruang  belajar  teori  belum  memadai;  Kelengkapan  sarana  ruang  guru  belum
            memenuhi kriteria; Sarana lapangan olah raga belum ada yang permanen, tidak memadai dan luasnya
            belum  memadai;  Luas  parkir  kendaraan  belum  memadai  karena  keterbatasan  lahan;  40%  pendidik
            mampu menggunakan IT sebagai sarana pembelajaran; 30% pendidik mampu menggunakan internet
            sebagai sarana komunikasi dan pembelajaran; 7 dari 18 pendidik sudah memiliki sertifikat kompetensi;
            95%  guru  sudah  melaksanakan  proses  pembelajaran  sesuai  pedoman  RPP;  50%  guru  sudah
            menerapkan pembelajaran berbasis TIK; 90% manajemen kepala sekolah sudah memiliki kualifikasi
            dan kompetensi serta mampu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen; 80% keterlaksanaan pengurus
            Komite Sekolah sudah melaksanakan fungsi-fungsi, peran dan tugas pokoknya; Sumber dana sekolah
            berasal dari Dana BOS dan partisipasi Komite; Sekolah menyusun RKAS tiap tahun dan terinci dalam
            triwulan;  Laporan  Triwulan  disertai  bukti  tertulis  (Kwitansi,  Nota,  dan  Dokumentasi)  dan  hasil
            kegiatan, beserta bukti setoran pajak.
                  Pelaksanaan  kurikulum  pada  tingkat  satuan  pendidikan  diharapkan  dapat  memberdayakan
            sumber daya masyarakat melalui peran serta  komite sekolah serta tokoh-tokoh masyarakat. Melalui
            kerja  sama  ini,  sangat  dimungkinkan  untuk  melaksanakan  kurikulum  yang  sesuai  dengan  tatanan
            budaya,  kebutuhan  dan  potensi  yang  ada  di  daerah.  Dengan  demikian  diharapkan  dapat  mengatasi
            masalah  pendidikan  yang  berkaitan  dengan  pemerataan,  peningkatan  mutu,  relevansi,  dan  efisiensi
            manajemen.
                  Berdasarkan  uraian  tersebut  serta  memperhatikan  kebijakan-kebijakan  pemerintah  dibidang
            pendidikan,  maka  dalam  pengembangan  kurikulum  ini,  SD  Negeri  12  Sanur  membentuk  Tim
            Pengembang  Kurikulum  yang  melibatkan  seluruh  stakeholder  sekolah.  Sebagai  implementasi  dari
            Menejemen  Berbasis  Sekolah  (MBS)  serta  melaksanakan  program  pendidikan  sesuai  dengan
            karakteristik,  potensi,  dan  kebutuhan  peserta  didik.  Pengembangan  Kurikulum  Sekolah  mengacu
            delapan standar nasional pendidikan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
            2005 dan berpedoman pada panduan yang disusun oleh BNSP.

            B.  DASAR HUKUM
                  Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, berdampak
            juga  terhadap  perubahan  dibidang  pendidikan.  Dalam  penyelenggaraan  pendidikan,  tingkat  satuan
            pendidikan  diberikan  keleluasaan  untuk  mengelola  sekolah  masing-masing.  Manejemen  yang
            diterapkan adalah Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Melalui MBS dimungkinkan untuk dirancang
            sebuah  program  pendidikan  yang  sesuai  dengan  kebutuhan  dan  potensi  yang  ada  di  sekolah
            bersangkutan.
                  Landasan hukum dalam pelaksanaan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 12 Sanur adalah:
                  1.    Undang-undang Dasar Negara republik Indonesia tahun 1945 pasal 5 ayat 2;
                  2.    Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional;
                  3.    Undang-Undang  No  17  Tahun  2007  tentang  Rencana  pembangunan  Jangka  Panjang
                        Nasional.
                  4.    Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan;
                  5.    Instruksi  Presiden  Nomor  1  Tahun  2010  tentang  Kebijakan  Nasional  Pembangunan
                        Karakter Bangsa;
                  6.    Inpres Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif;





                                                             2
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13