Page 256 - Kelas 9 IPS BS press
P. 256

Puncak pemberontakan ini terjadi pada tanggal 10 Februari 1958, Ketua
              Dewan  Banteng  mengeluarkan  ultimatum  kepada  pemerintah  pusat.  Isi
              ultimatum  tersebut  adalah  menyatakan  bahwa  Kabinet  Djuanda  harus
              mengundurkan  diri  dalam  waktu  5×24  jam.  Setelah  menerima  ultimatum
              tersebut,  pemerintah  pusat  bertindak  tegas  dengan  cara  memberhentikan
              Letkol Achmad Husein secara tidak hormat. Oleh karena ultimatumnya ditolak
              pemerintah, pada 15 Februari 1958, Letkol. Ahmad Husein mengumumkan
              berdirinya  PRRI  kemudian  diikuti  oleh  pengumuman  Permesta  pada
              17  Februari  1958  di  Sulawesi.  Untuk  menumpas  pemberontakan  PRRI/
              Permesta, pemerintah melancarkan operasi militer. Pada 29 Mei 1961, Ahmad
              Husein dan tokoh-tokoh PRRI lainya akhirnya menyerah.


                          Pemberontakan APRA, Andi Aziz, RMS, dan  PRRI/Permesta
                   Renungkan  merupakan  batu  ujian  bagi  ideologi  nasional  Pancasila.  Berkat
                       rahmat  Tuhan  Yang  Maha  Esa  dan  kekompakan  TNI  bersama
                       rakyat setia kepada Pancasila dan UUD 1945, maka pemerintah
                       berhasil mengatasinya.



              e.  Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Deklarasi Djuanda
                 Pada  masa  Demokrasi  Parlementer,  Indonesia  mengalami  banyak
              gangguan stabilitas politik dan keamanan. Meski demikian, pemerintah pada
              masa  Demokrasi  Parlementer  mampu  mewujudkan  beberapa  keberhasilan
              yang membanggakan, di antaranya adalah  Penyelenggaraan Konferensi Asia
              Afrika (KAA) dan Deklarasi Djuanda.

              1). Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA)
                 Konferensi Asia Afrika (KAA) diselenggarakan pada tanggal 18–24 April
              1955 di Bandung. Konferensi ini dihadiri oleh 29 negara. Sidang berlangsung
              selama satu minggu dan menghasilkan sepuluh prinsip yang dikenal dengan
              Dasasila Bandung.
                 Penyelenggaraan  Konferensi Asia Afrika  (KAA)  membawa  keuntungan
              bagi  Indonesia,  pamor  Indonesia  sebagai  negara  yang  baru  merdeka  naik
              karena kemampuannya menyelenggarakan konferensi tingkat internasional.
              Keuntungan lainnya adalah dukungan bagi pembebasan Irian Barat yang saat
              itu masih diduduki Belanda.
                 Konferensi  Asia  Afrika  (KAA)  juga  berpengaruh  terhadap  dunia
              internasional.  Setelah  berakhirnya  KAA,  beberapa  negara  di  Asia  dan
              Afrika mulai memperjuangkan nasibnya untuk mencapai kemerdekaan dan
              kedudukan sebagai negara berdaulat penuh. Selain itu, KAA menjadi awal
              lahirnya organisasi Gerakan Non-Blok.

             244    Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi
   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261