Page 259 - Kelas 9 IPS BS press
P. 259

1)  Para  pengusaha  pribumi  tidak  dapat  bersaing  dengan  pengusaha  non-
                    pribumi dalam kerangka sistem ekonomi liberal.
                 2)  Para pengusaha pribumi memiliki mental yang cenderung konsumtif.
                 3)  Para pengusaha pribumi sangat bergantung pada pemerintah.
                 4)  Para pengusaha kurang mandiri untuk mengembangkan usahanya.
                 5)  Para pengusaha ingin cepat mendapatkan keuntungan besar dan menikmati
                    cara hidup mewah.
                 6)  Para pengusaha menyalahgunakan kebijakan dengan mencari keuntungan
                    secara cepat dari kredit yang mereka peroleh.

                 c. Nasionalisasi  Perusahaan  Asing
                    Nasionalisasi  perusahaa  asi  dilakuka  denga  pencabuta  ha  mili
                 Belanda  ata  asi  ya  kemudia  diambil  ali  ata  ditetapka  status-
                 nya  sebagai  mili  pemerinta  Republi  Indonesia  Nasionalisasi  ya
                 dilakuka  pemerinta  terbagi  dalam  dua  taha  Taha  pertama  yait  taha
                 pengambilaliha  penyitaa  da  penguasaa  Taha  kedua  yait  taha
                 pengambila  kebijaka  ya  pasti  yakni  perusahaan-perusahaa  ya  diambil
                 ali  it  kemudia  dinasionalisasikan.

                 d. Finansial Ekonomi (Finek)
                    Pada masa Kabinet Burhanuddin Harahap, Indonesia mengirim delegasi ke
                 Belanda untuk merundingkan masalah Finansial Ekonomi (Finek). Perundingan
                 ini dilakukan pada tanggal 7 Januari 1956. Rancangan persetujuan Finek yang
                 diajukan Indonesia terhadap pemerintah Belanda adalah sebagai berikut:
                 1) Pembatalan Persetujuan Finek hasil KMB.
                 2) Hubungan Finek Indonesia-Belanda didasarkan atas hubungan bilateral.
                 3) Hubungan  finek  didasarkan  atas  undang-undang  Nasional,  tidak  boleh

                    diikat oleh perjanjian lain.
                    Namun usul Indonesia ini tidak diterima oleh Pemerintah Belanda, sehingga
                 pemerintah  Indonesia  secara  sepihak  melaksanakan  rancangan  fineknya

                 dengan  membubarkan  Uni  Indonesia-Belanda  pada  tanggal  13  Febuari
                 1956 dengan tujuan melepaskan diri dari ikatan ekonomi dengan Belanda.
                 Dampak dari pelaksanaan finek ini, banyak pengusaha Belanda yang menjual

                 perusahaannya, sedangkan pengusaha pribumi belum mampu mengambil alih
                 perusahaan Belanda tersebut.












                                                                   Ilmu Pengetahuan Sosial  247
   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264