Page 89 - Modul 2 Dinamika_Neat
P. 89

Dapat ditegaskan syarat kesetimbangan rotasi adalah :

                                               ∑    = 0                                   4.10.
                  Sebuah  benda  yang  memenuhi  syarat  kesetimbangan  translasi  seperti  dinyatakan  pada

                  persamaan 4.5, 4.6, dan juga memenuhi kesetimbangan rotasi dinyatakan pada persamaan
                  4.10, maka benda tersebut dikatakan memiliki kesetimbangan sempurna atau kesetimbangan

                  total.


                  Kesetimbangan benda tegar memberikan dasar pijakan untuk menjadi harmoni, karena jiwa seseorang
                  tidak  cukup  hanya  tegar,  tetapi  juga  perlu  seimbang,  adalah  suatu  upaya  menetralisir  pengaruh-

                  pengaruh momen gaya atau torsi, karena keduanya bersifat merusak keharmonisan dalam diri.


                  4.3.   Momen Inersia Benda Tegar

                  4.3.1.  Konsep Momen Inersia
                         Pada kegiatan belajar sebelumnya telah di bahas konsep momen gaya yang merupakan

                  suatu besaran fisika yang menyebabkan sebuah benda dapat berotasi pada poros nya atau
                  berotasi  terhadap  titik  poros  tertentu.  Dalam  kegiatan  belajar  ini  akan  dibahas  ukuran

                  kelembaman suatu benda untuk berputar pada porosnya yang disebut dengan momen inersia.
                         Momen Inersia mirip dengan konsep Inersia pada pembahasan gerak translasi. Dalam

                  Hukum Newton I disebutkan bahwa benda yang diam akan tetap diam, dan yang bergerak

                  akan tetap bergerak selama tidak ada gaya luar yang bekerja. Kecenderungan benda untuk
                  “mempertahankan diri” (diam tetap diam atau yang gerak tetap bergerak) ini disebut dengan

                  inersia. Benda yang memiliki inersia besar, cenderung susah diperlambat atau dipercepat. Jika
                  konsep  inersia  adalah  kelembaman  untuk  gerak  translasi  (pergerakan  yang  sifatnya

                  lurus/linier),  dalam  hal  ini  Momen  Inersia  merupakan  kelembaman  untuk  gerak  rotasi
                  (pergerakan  yang  sifatnya  berputar  terhadap  suatu  poros).  Benda  yang  memiliki  momen

                  inersia besar akan cenderung susah untuk mengalami gerak rotasi (berputar terhadap sumbu

                  tertentu).
                         Secara fisika, untuk benda-benda berukuran kecil (dianggap sebagai massa titik), kita

                  dapat  menghitung  momen  inersianya  dengan  mengalikan  massa  titik  (partikel)  dengan
                  kuadrat jarak tegak lurus massa titik terhadap sumbu referensi rotasi atau secara matematis

                  dituliskan dengan persamaan sebagai berikut:
                                                      2
                                                  =                                       4.11.
                                                                                                           84
   Modul 2 DINAMIKA PARTIKEL
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94