Page 93 - Modul 2 Dinamika_Neat
P. 93

Sesuai dengan tabel, nilai momen inersia

                                                                    dari  sebuah  silinder  pejal  (bermassa    
                                                                    dan jari-jari   ) yang berputar pada suatu

                                                                    sumbu  yang  melalui  pusat  massa  nya
                                                                                                       2
                                                                    (poros  O)  adalah  sebesar  1 2      .  Jika
                                                                                                Τ
                                                                    sekarang  silinder  tersebut  di  putar
                                                                    terhadap  poros  A  yang  berjarak      dan

                                                                    sejajar  dengan  poros  O,  maka  momen

                                                                    inersia  dari  silinder  terhadap  poros  A
                                                                    dapat  dihitung  dengan  menggunakan

                                                                    teorema sumbu sejajar:
                                                                                 2
                                                                       =    +     
                                                                            
                                                                       
                                                                                       2
                                                                                2
                       Gambar 4.6. Teorema Sumbu Sejajar               = 1 2      +     
                                                                          Τ
                                                                       
                                                                    Untuk nilai    =    (silinder diputar pada
                  sumbu yang berada tepat pada pinggiran silinder), maka besar momen inersia nya menjadi
                              2
                                     2
                     = 1 2      +     
                        Τ
                     
                     = 1 2      +   (  /2) = 3 4     
                              2
                                         2
                                                     2
                                              Τ
                        Τ
                     

                  4.3.3.  Teorema Sumbu Tegak

                                                                     Teorema      ini   digunakan      untuk
                                                             menentukan  momen  inersia  dari  suatu  benda
                                                             padatan  (pejal)  berbentuk  bidang  (keping)
                                                             terhadap  poros  putar  yang  tegak  lurus
                                                             bidangnya. Nilai momen inersia terhadap poros

                                                             yang tegak lurus ini adalah sama dengan jumlah

                                                             momen-momen  inersia  terhadap  dua  sumbu
                                                             yang saling tegak lurus di dalam bidang. Untuk
                    Gambar 4.7. Teorema Sumbu Tegak
                                                             lebih jelasnya perhatikan ilustrasi berikut:
                  Gambar 4.7. tersebut melukiskan sebuah keping pejal yang berbentuk sembarang. Garis PQ

                  adalah sumbu putar yang tegak lurus bidang keping tersebut, sedangkan garis AB dan CD
                  adalah dua sumbu putar lainnya (keduanya tegak lurus satu sama lain) yang berada dalam



                                                                                                           88
   Modul 2 DINAMIKA PARTIKEL
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98