Page 6 - Desain 5 (1)
P. 6
Produk kerajinan umumnya memanfaatkaan bahan baku yang tersedia dan dihasilkan
melalui keterampilan tangan dengan alat bantu sederhana serta diproduksi dalam jumlah
yang terbatas. Oleh sebab itu karya kerajinan biasanya mempunyai ciri khas dari daerah
yang membuatnya, demikian pula dengan produk kerajinan tekstil. Keragaman bahan baku
dan keterampilan daerah di Indonesia menghasilkan keragaman produk kerajinan tekstil
Indonesia. Produk kerajinan tekstil merupakan salah satu sumber daya bangsa Indonesia
yang dapat menjaga dan melestarikan keberadaan budaya setempat dan dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Untuk dapat mengembangkan tekstil tradisional
Indonesia, kita harus mengenalnya lebih dalam.
2. Kerajinan Tekstil Tradisional Indonesia
Sebagai pemenuhan kebutuhan sandang yang melindungi tubuh, seperti kain
panjang, sarung, dan baju daerah.
Sebagai alat bantu atau alat rumah tangga, seperti kain gendongan bayi dan
untuk membawa barang.
Sebagai alat ritual (busana khusus ritual tradisi tertentu), contohnya: Kain
tenun Ulos, Kain pembungkus kafan batik motif doa, Kain ikat celup Indonesia
Timur (penutup jenazah), Kain Tapis untuk pernikahan masyarakat daerah
lampung, Kain Cepuk untuk ritual adat di Pulau Nusa Penida, Kain Songket
untuk pernikahan dan khitanan, Kain Poleng dari Bali untuk acara ruwatan
(penyucian).
3. Ragam Hias Kerajinan Tekstil Tradisional dan Modern
Pada kerajinan tekstil, estetika atau keindahannya dimunculkan oleh bentuk kerajinan,
tekstur material, warna serta yang paling menonjol adalah ragam hiasnya. Ragam hias dan
warna pada tekstil tradisional umumnya memiliki simbol dan makna tertentu, sedangkan
pada ekstil modern ragam hias cencerung berfungsi sebagai nilai tambah estetika atau
keindahan.
a. Ragam Hias Murni, ialah ragam hias yang hanya berfungsi untuk memberni nilai tambah
estetika pada benda tersebut dan tidak berhubungan dengan nilai fungsi benda tersebut.
b. Ragam Hias Simbolis, ialah ragam hias yang selain berfungsi memperindah juga memiliki
makna tertentu yang bersumber dari adat istiadat, agama maupun sistem sosial, yang harus
diataati norma-normanya untuk menghindari salah pengertian bagi pengguna ragam hias
tersebut. Contoh ragam hias ini adalah kaligrafi, ragam hias pohon hayat, ragam hias burung
phoenix, ragam hias swastika, dan sebagainya.
Ragam hias di Indonesia, berdasarkan pada pola dan bentuk visualnya, dibagi dalam
klasifikasi sebagai berikut.
a. Ragam Hias Geometris adalah ragam hias yang mengulang suatu bentuk baku tertentu
dengan ukuran tertentu dalam komposisi yang seimbang pada seluruh sisinya.
b. Ragam Hias Tumbuh-tumbuhan adalah ragam hias yang mengambil inspirasi dari
tumbuh-tumbuhan pada wilayah tertentu untuk dimodifikasi menjadi ragam hias yang
mencerminkan ciri khas wilayah tersebut.