Page 17 - E-MODUL PMKR
P. 17
PEMELIHARAAN MESIN
KENDARAAN RINGAN
MATERI PEMBELAJARAN
untuk merotasi tenaga yang dihasilkan dari putaran poros engkol agar
tetap terjadi kerja piston. Selain tu juga melalui flywhell tenaga dari engine
i
dihubung dan dilepaskan ke bagian transmisi melalui kerja kopling.
Gambar 1.15 Flywhell
(Sumber: https://www.autoguru.com)
H. Perawatan Mekanisme Katup pada Kepala Silinder
Di dalam kepala silinder terdapat sebuah mekanisme katup yang
berfungsi sebagai rangkaian mekanis yang sistematis untuk membuka saluran
intake pada kondisi langkah hisap (udara dan bahan bakar) membuka saluran
buang exhause pada kondisi langkah buang (gas sisa pembakaran) dan
menutup kedua saluran pada kondisi langkah kompresi dan langkah usaha
(langkah kerja). Penggunaan mekanisme katup hanya terdapat pada tipe
engine empat langkah sedangkan pada tipe engine dua langkah umumnya
tidak terdapat sebuah mekanisme katup.
Tugas utama katup ialah untuk membuka dan menutup ruang bakar,
memutuskan dan menghubungkan ruang silinder dalam silinder blok dengan
udara uar pada saat yang di butuhkan. Karena proses pembakaran gas
l
dalam silinder mesin harus berlangsung dalam ruang bakar yang tertutup
rapat. Jika sampai terjadi kebocoran, maka proses pembakaran akan
terganggu. Oleh karenanya katup-katup harus tertutup rapat pada saat
pembakaran gas berlangsung. Setiap silinder dilengkapi dengan dua jenis
katup (katup hisap dan buang). Pembukaan katup hisap dan katup buang
tersebut diatur dengan sebuah poros yang disebut poros nok (cham shaft)
l
yang menerima putaran sesuai dengan timming/waktu angkah kerja engine
itu sendiri, semakin putaran engine berputar dengan cepat maka poros nok
pun akan mengatur pembukaan dan penutupan katup tersebut dengan
cepat, hal ini menyebabkan kerja engine akan stabil masuknya udara dan
bahan bakar melalui lubang hisap akan sesuai dengan jumlah kompresi
yang di butuhkan pada sebuah langkah kerjanya.
Poros nok di putar oleh poros engkol melalui sebuah transmisi roda gigi,
rantai atau van belt. Poros nok berputar dengan kecepatan setengah putaran
poros engkol. Jadi, diameter roda gigi pada poros cam adalah dua kali
diameter roda gigi pada poros engkol. Oleh sebab itu lintasan pena engkol
setengah kali lintasan poros cam.
13