Page 90 - PANDUAN PRAKTIKUM KEPERAWATAN MATERNITAS
P. 90
dengan klem kira – kira 3 cm dari umbilical bayi.
Klem kedua dengan jarak 3 – 4 cm dari klem
pertama.
37. Dengan satu tangan pemegang tali pusat yang telah
dijepit (lindungi perut bayi), dan lakukan
penggungtingan tali pusat di antara dua klem
tersebut.
38. Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril
pada satu sisi kemudian melingkar kembali benang
tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci
pada sisi lainnya.
39. Melakukan inisiasi menyusui dini dengan
meletakkan bayi tengkurap di atas dada ibu.
40. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat serta
memakaikan topi.
Kala III
41. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak
5 – 10 cm dari vulva.
42. Memeriksa tinggi fundus uteri, kontraksi, dan
kondisi kandung kemih. Dengan meletakkan satu
tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas
simfisis, untuk mendeteksi pelepasan plsenta serta
tangan lain memegang tali pusat (lakukan
kateterisasi kandung kemih bila teraba penuh).
43. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat
dengan tangan kanan, tangan kiri menekan uterus
dengan hati – hati ke arah dorso-kranial. Jika
pelepasan plasenta tidak lahir setalah 30 – 40 detik,
hentikan penegangan tail pusat tunggu hingga
timbul kontraksi berikutnya dan ulangi prosedur.
44. Melakukan penegangan dan dorongan dorso –
kranial hingga plasenta terlepas, minta ibu
meneran sambil penolong menarik tali pusat
dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah
atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan
tekanan dorso-kranial)
45. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan
untuk melahirkan plasenta dengan hati – hati. Bila
Panduan Praktik Laboratorium | 83