Page 94 - PANDUAN PRAKTIKUM KEPERAWATAN MATERNITAS
P. 94
a. Mempertahankan kehangatan bayi.
b. Perawatan tali pusat.
c. Memandikan bayi.
d. Memakaikan pakaian bayi.
e. Pemenuhan nutrisi bayi.
f. Indikasi tanda – tanda bayi sehat.
6. Evaluasi pada BBL.
7. Dokumentasi asuhan keperawanan pada BBL.
URAIAN MATERI
Pemeriksaan fisik ini dilakukan di kamar bersalin setelah jalan nafas
bayi dibersihkan, badan bayi dibersihkan dari darah dan cairan
ketuban, tali pusat sudah diikat dan dibungkus dengan kasa kering.
Pemeriksaan dilakukan di tempat tidur bayi yang sudah dihangatkan
(baby Warner table). Tujuan pemeriksaan fisik ini adalah untuk
mengenal / menemukan kelaian yang perlu mendapatkan tindakan
segera dan kelainan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan,
dan kelahiran, misalnya bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes
mellitus, eklampsia berat, dan lainnya, yang biasanya akan membawa
kelainan bawaan pada bayi. Oleh karena itu, pemeriksaan pertama
pada bayi baru lahir ini harus segera dilakukan. Hal ini ditunjukkan
untuk menetapkan keadaan bayi dan untuk menetapkan apakah
seorang bayi dapat dirawat gabung atau di tempat khusus. Dengan
pemeriksaan pertama ini juga kita mentukan pemeriksaan dan terapi
selanjutnya. Pemeriksaan difokuskan pada anomaly kongenital dan
masalah – masalah patofisiologi yang dapat menggangu adaptasi
kardiopulmonal dan metabolik normal kehidupan ekstrauteri.
Pemeriksaan dilakukan lebih rinci dan dilakukan dalam 24 jam setelah
bayi lahir.
Apabila ditemukan kelainan pada bayi, maka petugas harus dapat
menjelaskan kepada keluarga, karena apabila menemukannya
dikemudian hari, akan menimbulkan dampak yang tidak baik dan
menganggap penolong persalinan tidak bisa mendeteksi kelaian pada
bayinya. Pendekatan yang digunakan dalam melakukan prosedur ini
adalah sebagai berikut.
Panduan Praktik Laboratorium | 87