Page 135 - Kompendium Katekismus Gereja Katolik
P. 135

Seksi Satu: Panggilan Manusia – Hidup dalam Roh                     131

 itu buruk seluruhnya (secara moral), bahkan walaupun intensinya baik. Tidaklah   SUARA HATI MORAL
 bisa dibenarkan melakukan suatu kejahatan agar kebaikan dapat muncul darinya.
 Tujuan yang jahat merusak tindakan, bahkan walaupun objeknya itu baik pada   372. Apakah suara hati moral itu?
 dirinya  sendiri.  Di  lain  pihak,  tujuan  yang  baik  tidak  membuat  suatu  tindakan   Suara hati moral yang terdapat dalam hati setiap orang merupakan suatu   1776-1780
 itu baik jika objek tindakan itu buruk karena tujuan tidak menghalalkan sarana.   pertimbangan akal budi yang muncul pada saat tertentu dan mengarahkannya   1795-1797
 Keadaan konteks dapat menambah atau mengurangi tanggung jawab seseorang   untuk melakukan yang baik dan menghindari yang jahat. Berkat suara hati moral
 yang melakukan tindakan, tetapi tidak dapat mengubah kualitas moral tindakan   ini, pribadi manusia memahami kualitas moral suatu tindakan untuk dilaksanakan
 itu sendiri. Konteks tidak pernah dapat membuat suatu tindakan yang buruk pada   atau sudah dilakukan, membuat dia bisa mengambil tanggung jawab terhadap
 dirinya sendiri menjadi baik.  tindakannya. Jika betul-betul memperhatikan suara hati moral ini, orang bijak
           dapat mendengar suara Allah yang berbicara kepadanya.
 369. Apakah ada tindakan yang selalu tidak halal?

 Ada tindakan-tindakan tertentu yang selalu tidak halal pada dirinya sendiri   373. Apa peranan martabat manusia berhadapan dengan suara hati moral
 karena objeknya (misalnya, menghujat Allah, pembunuhan manusia, perzinaan).   ini?
 Memilih  tindakan-tindakan  tersebut  menyebabkan  kekacauan  kehendak.  Suatu   Martabat  pribadi  manusia  menuntut  suara  hati  moral  ini  lurus  dan  benar  1780-1782
 keburukan moral tidak pernah dapat dibenarkan dengan menunjuk kepada akibat   (yang berarti sesuai dengan apa yang adil dan baik menurut hukum Allah). Karena   1798
 baik yang mungkin dapat muncul dari padanya.  menyangkut martabat manusia, tak seorang pun dapat dipaksa untuk melakukan
           tindakan yang berlawanan dengan suara hatinya, atau dihalangi untuk bertindak
           sesuai dengan suara hatinya, khususnya dalam hal-hal religius dan dalam batas-
 MORALITAS NAFSU  batas kebaikan umum.

 370.  Apa itu nafsu?  374. Bagaimana membentuk suara hati agar menjadi lurus dan benar?

 1762-1766  Nafsu ialah perasaan, emosi, atau gerakan dari selera yang dirasakan – komponen   Suara hati yang lurus dan benar dibentuk melalui pendidikan, penghayatan   1783-1788
 1771-1772  alamiah dari psikologi manusia – yang mendorong manusia untuk bertindak atau   Sabda  Allah  dan  pengajaran  Gereja,  didukung  oleh  anugerah  Roh  Kudus  dan   1799-1800
 tidak bertindak menurut apa yang dipandangnya baik atau buruk. Nafsu-nafsu yang   dibantu  oleh  orang-orang  bijak.  Doa  dan  penelitian  batin  juga  dapat  sangat
 penting ialah cinta dan benci, keinginan dan ketakutan, kegembiraan, kesedihan, dan   membantu pembentukan suara hati moral ini.
 kemarahan. Nafsu yang utama ialah cinta yang didorong oleh kebaikan. Seseorang
 hanya dapat mencintai apa yang baik, entah nyata entah palsu.  375. Norma-norma apa yang selalu harus diikuti oleh suara hati?
               Ada tiga norma umum: 1) seseorang tidak pernah boleh melakukan se-  1789
 371. Secara moral, nafsu itu baik atau buruk?  suatu yang jahat untuk mendapatkan hasil yang baik darinya, 2) Hukum Emas

 1767-1770  Nafsu, sejauh merupakan gerakan selera yang bisa dirasakan, tidak baik dan   mengatakan:  ”Segala  sesuatu  yang  kamu  kehendaki  supaya  orang  perbuat
 1773-1775  juga tidak buruk pada dirinya sendiri. Nafsu bisa menjadi baik jika ikut andil   kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka” (Mat 7:12), 3) kasih selalu
 dalam melaksanakan suatu tindakan yang baik, dan bisa menjadi buruk dalam   mulai dengan menghormati sesama dan suara hatinya walaupun ini bukan berarti
 hal sebaliknya. Nafsu bisa diangkat menjadi keutamaan atau dibelokkan oleh   menganggap baik apa yang secara objektif jahat.
 kebiasaan buruk.
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140