Page 153 - Kompendium Katekismus Gereja Katolik
P. 153
Seksi Dua: Sepuluh Perintah Allah 149
434. ”Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk mem per-
oleh hidup yang kekal?” (Mat 19:16)
Kepada seorang pemuda yang mengajukan pertanyaan ini, Yesus menjawab, 2052-2054
”Jika engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah”, dan 2075-2076
kemudian Dia menambahkan, ”Datanglah kemari dan ikutilah Aku” (Mat 19:16-
21). Mengikuti Yesus mengandung arti termasuk menaati perintah-perintah Allah.
Hukum tidak dihapuskan, tetapi manusia diundang untuk menemukannya kembali
dalam Pribadi Guru ilahi, yang melaksanakannya secara sempurna dalam Diri-Nya,
menyingkapkan arti yang sebenarnya, dan memaklumkan keabsahannya yang tetap.
435. Bagaimana Yesus menafsirkan hukum?
Yesus menafsirkan Hukum dalam terang perintah rangkap tetapi satu, yaitu 2055
perintah cinta kasih, kepenuhan Hukum: ”Kasihilah Tuhan Allahmu dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang terutama dan pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama
dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada dua
hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan Kitab para Nabi” (Mat 22:37-
40).
436. Apa arti ”Dekalog”?
Dekalog artinya ”sepuluh firman” (Kel 34:28). Firman ini meringkas Hukum 2056-2057
Taurat yang diberikan oleh Allah kepada umat Israel dalam konteks Perjanjian,
dan Musa sebagai perantara mereka. Dekalog ini, yang menyajikan perintah-
perintah cinta kepada Allah (tiga yang pertama) dan kepada sesama (tujuh yang
lainnya), diperuntukkan bagi umat terpilih dan setiap orang, khususnya yang
mau menjalani hidup yang terbebas dari perbudakan dosa.
437. Apa hubungan antara Dekalog dengan Perjanjian?
Dekalog harus dipahami dalam terang Perjanjian tempat Allah mewahyukan 2058-2063
Diri dan menyatakan kehendak-Nya. Dalam menaati perintah-perintah-Nya, 2077
umat menunjukkan bahwa mereka milik Allah dan mereka menjawab inisiatif
cinta-Nya dengan persembahan syukur.