Page 39 - Kompendium Katekismus Gereja Katolik
P. 39

1. Qual e ` il disegno di Dio per l’uomo?
                    1Dio, infinitamente perfetto e beato in se stesso, per un disegno di pura
          bonta ` ha liberamente creato l’uomo per renderlo partecipe della sua vita
          beata. Nella pienezza dei tempi, Dio Padre ha mandato suo Figlio come
          redentore e salvatore degli uomini caduti nel peccato, convocandoli nella
          sua Chiesa e rendendoli figli adottivi per opera dello Spirito Santo ed eredi
          della sua eterna beatitudine.
                                                                                CAPITOLO PRIMO
           Seksi Dua: Pengakuan Iman Kristen                                    35                                                                                                                                 1-25
           49.   Bagaimana ketiga Pribadi Ilahi ini bekerja?
                                                    L’UOMO E « CAPACE » DI DIO
               Tidak terpisahkan dalam satu hakikat, ketiga Pribadi Ilahi ini juga tidak  257-260 `
           terpisahkan dalam aktivitas mereka. Tritunggal mempunyai satu tindakan yang   267
           satu  dan  sama.  Namun  di  dalam  tindakan  yang  satu  ini,  setiap  Pribadi  hadir
           menurut cara adanya yang khas baginya di dalam Tritunggal.



                             ”Ya Allahku, Tritunggal yang kusembah …
                                 berilah damai di dalam jiwaku;
                       jadikanlah ini surga-Mu, tempat tinggal-Mu yang tercinta                                                                                                                                    30
                    2
                                    dan tempat istirahat-Mu.
                             Semoga aku tak pernah meninggalkan-Mu,
                         tetapi tetap tinggal di situ, seluruhnya dan seutuhnya,
                        siap sedia di dalam imanku, sepenuhnya memuja-Mu,
                   dan sepenuhnya menyerahkan diriku kepada tindakan kreatif-Mu”
                                    (Elizabet dari Tritunggal)



           50.   Apa artinya mengatakan bahwa Allah itu mahakuasa?
          2. Perche ´ nell’uomo c’e ` il desiderio di Dio?
               Allah mewahyukan diri-Nya sebagai ”Dia yang kuat, Dia yang kuasa” (Mzm
                                                                                   268-278
           24:8), sebagai Dia ”yang bagi-Nya tidak ada yang mustahil” (Luk 1:37). Kemaha-
           kuasaan-Nya  itu  universal,  gaib,  dan  yang  menunjukkan  Diri-Nya  di dalam
                    34Dio stesso, creando l’uomo a propria immagine, ha iscritto nel suo
           penciptaan dunia dari ketiadaan dan penciptaan manusia dari cinta, tetapi ter-                                                                                                                          27-30
           utama menunjukkan Diri-Nya dalam Penjelmaan dan Kebangkitan Putra-Nya,                                                                                                                                  44-45
          cuore il desiderio di vederlo. Anche se tale desiderio e ` spesso ignorato,
           dalam anugerah pengangkatan anak dan dalam pengampunan dosa-dosa. Karena
           hal inilah, Gereja mengalamatkan doa-doanya kepada ”Allah yang mahakuasa dan
                                                                                                                                      ´
          Dio non cessa di attirare l’uomo a se, perche viva e trovi in lui quella
                                                                                                                ´
           kekal” (”Omnipotens sempiterne Deus ...”).
           51.   Apa  pentingnya  mengatakan,  ”Pada  awal  mula,  Allah  menciptakan
          pienezza di verita ` e di felicita ` , che cerca senza posa. Per natura e per
               langit dan bumi” (Kej 1:1)?

                Maknanya, penciptaan itu dasar dari semua rencana penyelamatan Allah.  279-289
          vocazione, l’uomo e ` pertanto un essere religioso, capace di entrare in co-
           Tindakan  penciptaan  itu  menunjukkan  kekuasaan  dan  cinta  bijaksana  Allah,
                                                                                    315
           merupakan  langkah  pertama  menuju  kepada  perjanjian  antara  Allah  dengan
          munione con Dio. Questo intimo e vitale legame con Dio conferisce all’uo-
           umat-Nya.  Penciptaan  merupakan  permulaan  sejarah  keselamatan  yang  me-

          mo la sua fondamentale dignita ` .





          3. Come si puo ` conoscere Dio con la sola luce della ragione?




                    56Partendo dalla creazione, cioe ` dal mondo e dalla persona umana,                                                                                                                            31-36


          l’uomo, con la sola ragione, puo ` con certezza conoscere Dio come origine                                                                                                                               46-47


          e fine dell’universo e come sommo bene, verita ` e bellezza infinita.






          4. Basta la sola luce della ragione per conoscere il mistero di Dio?




                    7L’uomo, nel conoscere Dio con la sola luce della ragione, incontra                                                                                                                            37-38


          molte difficolta ` . Inoltre non puo ` entrare da solo nell’intimita ` del mistero


          divino. Per questo, Dio l’ha voluto illuminare con la sua Rivelazione non
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44