Page 47 - Kompendium Katekismus Gereja Katolik
P. 47

Seksi Dua: Pengakuan Iman Kristen                                    43

           seluruh rencana Allah dalam Pribadi Kristus dan membawa umat manusia dalam
           persatuan dengan Dia.




                 ”DAN AKAN YESUS KRISTUS, PUTRANYA YANG TUNGGAL
                                       TUHAN KITA”


           81.   Apa arti nama ”Yesus”?
               Diberikan oleh malaikat pada waktu Pewartaan (kepada Maria), nama ”Yesus”   430-435
           berarti  ”Allah  menyelamatkan”.  Nama  itu  mengungkapkan  identitas  dan  misi-  452
           Nya  ”karena  Dialah  yang akan  menyelamatkan  umat-Nya  dari  dosa  mereka”
           (Mat 1:21). Petrus menyatakan, ”di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang
           diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Kis 4:12).

           82.  Mengapa Yesus disebut ”Kristus”?

               ”Kristus”dalam bahasa Yunani, ”Messiah” dalam bahasa Ibrani, berarti ”Yang  436-440
           diurapi”. Yesus adalah Kristus karena Dia disucikan oleh Allah dan diurapi oleh   453
           Roh Kudus untuk misi penebusan-Nya. Dia adalah Mesias yang dinanti-nantikan
           oleh Israel, diutus ke dalam dunia oleh Bapa. Yesus menerima gelar Mesias, tetapi
           Dia menjelaskan makna istilah itu ”turun dari surga” (Yoh 3:13), disalibkan dan
           kemudian bangkit, Dia Hamba yang Menderita yang ”memberikan nyawa-Nya
           menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mat 20:28). Dari nama Kristus, muncul
           sebutan kita sebagai orang Kristen.


           83.   Dalam arti apa Yesus adalah Putra Tunggal Allah?
               Yesus  adalah  Putra  Allah  dalam  cara  yang  unik  dan  sempurna.  Pada  saat  441-445
           pembaptisan dan transfigurasi-Nya, suara Bapa menyebut Yesus sebagai ”Putra-  454
           Nya  yang  terkasih”.  Dalam  memperkenalkan  Diri-Nya  sebagai  Sang  Putra  yang
           ”mengenal  Bapa”  (Mat  11:27),  Yesus  menegaskan  relasi-Nya  yang  tunggal  dan
           abadi dengan Allah Bapa-Nya. Dia adalah ”Anak Tunggal Allah” (1Yoh 4:9), Pribadi
 425-429   kedua dari Tritunggal. Dia adalah figur sentral pewartaan iman. Para Rasul melihat
           ”Kemuliaan-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa” (Yoh 1:14).
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52