Page 253 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 253
Halmahera) berkuasa seorang raja Pangeran Nuku bersama armadanya
Papua. Orang Eropa berikutnya yang menyerang Tidore (Widjojo, 2013).
mengunjungi Pulau Papua adalah Kekuatan Pangeran Nuku untuk
seorang pelaut Spanyol yang bernama melancarkan teror di Maluku semakin
Ortiz de Retes yang tiba pada 20 Juni meningkat karena Inggris secara diam-
1545 di tepi Sungai Ambermo (Sungai diam memberikan bantuan kepada
Mamberamo) yang terletak di pantai Pangeran Nuku. Pemberian bantuan
utara Pulau Papua. Pada saat itu ia itu dimaksudkan sebagai usaha untuk
menamakan pulau itu Nueva Guinea merebut kekuasaan atas kepulauan
dan menyatakan daerah itu milik raja itu. Hal ini berarti Inggris secara tidak
Spanyol. Ketika Ortiz memberi nama terbuka berperang melawan Republik
pulau itu, dia teringat akan Guinea tua Bataaf yaitu Belanda. Pada 1796
di Afrika karena penduduk Pulau Nieuw diketahui bahwa telah terjadi perang
Guinea mempunyai kesamaan ciri- antara kedua kerajaan itu. Sementara
ciri fisik dengan penduduk Guinea di itu, pada 1800 VOC dihapuskan dan
Afrika Barat yaitu warna kulitnya yang Dewan XVII digantikan oleh Dewan
hitam dan rambutnya yang keriting Koloni Asia. Kepergian orang-orang
(Mansoben, 1995). Inggris menyebabkan Pangeran Nuku
kehilangan sumber bantuan. Oleh
Kunjungan orang-orang Portugis dan karena itu, Pangeran Nuku berupaya
Spanyol ke Pulau Papua sama sekali melakukan pendekatan kepada
tidak memiliki dampak bagi Penduduk Belanda. Akan tetapi, ketika orang-
Papua. Berbeda dengan kunjungan orang Inggris hadir kembali di Maluku
orang Belanda yang tergabung dalam pada 1801, Pangeran Nuku kembali
kongsi dagang VOC di Papua. Hingga memihak kepada Inggris dan meraih
abad ke-17 pemerintah Belanda melalui sukses, sehingga Pangeran Nuku
VOC menjalankan politik non-intervensi bersama 5.000 orang pengikutnya
atas wilayah Papua melalui perantaraan dapat melancarkan serangan di
Tidore. Namun, keterlibatan orang- Ternate. Pada 1802 diadakan
orang Papua dalam pemberontakan perdamaian antara Inggris dan Belanda
yang dilakukan Pangeran Nuku pada yang mengakui pengembalian Maluku
1780 telah mengubah kebijakan VOC kepada Republik Bataaf, tetapi pada Benteng Fort Du Bus di Teluk Etna
atas Papua. Selanjutnya, pada 1783 1810 Maluku jatuh ke tangan Inggris. Sumber: Rosmaida Sinaga
23
2
2366 PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 23737
P