Page 252 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 252

Halmahera) berkuasa seorang raja        Pangeran Nuku bersama armadanya
                      Papua. Orang Eropa berikutnya yang      menyerang Tidore (Widjojo, 2013).
                      mengunjungi Pulau Papua adalah          Kekuatan Pangeran Nuku untuk
                      seorang pelaut Spanyol yang bernama     melancarkan teror di Maluku semakin
                      Ortiz de Retes yang tiba pada 20 Juni   meningkat karena Inggris secara diam-
                      1545 di tepi Sungai Ambermo (Sungai     diam memberikan bantuan kepada
                      Mamberamo) yang terletak di pantai      Pangeran Nuku. Pemberian bantuan
                      utara Pulau Papua. Pada saat itu ia     itu dimaksudkan sebagai usaha untuk
                      menamakan pulau itu Nueva Guinea        merebut kekuasaan atas kepulauan
                      dan menyatakan daerah itu milik raja    itu. Hal ini berarti Inggris secara tidak
                      Spanyol. Ketika Ortiz memberi nama      terbuka berperang melawan Republik
                      pulau itu, dia teringat akan Guinea tua   Bataaf yaitu Belanda. Pada 1796
                      di Afrika karena penduduk Pulau Nieuw   diketahui bahwa telah terjadi perang
                      Guinea mempunyai kesamaan ciri-         antara kedua kerajaan itu. Sementara
                      ciri fisik dengan penduduk Guinea di    itu, pada 1800 VOC dihapuskan dan
                      Afrika Barat yaitu warna kulitnya yang   Dewan XVII digantikan oleh Dewan
                      hitam dan rambutnya yang keriting       Koloni Asia. Kepergian orang-orang
                      (Mansoben, 1995).                       Inggris menyebabkan Pangeran Nuku
                                                              kehilangan sumber bantuan. Oleh
                      Kunjungan orang-orang Portugis dan      karena itu, Pangeran Nuku berupaya
                      Spanyol ke Pulau Papua sama sekali      melakukan pendekatan kepada
                      tidak memiliki dampak bagi Penduduk     Belanda. Akan tetapi, ketika orang-
                      Papua. Berbeda dengan kunjungan         orang Inggris hadir kembali di Maluku
                      orang Belanda yang tergabung dalam      pada 1801, Pangeran Nuku kembali
                      kongsi dagang VOC di Papua. Hingga      memihak kepada Inggris dan meraih
                      abad ke-17 pemerintah Belanda melalui   sukses, sehingga Pangeran Nuku
                      VOC menjalankan politik non-intervensi   bersama 5.000 orang pengikutnya
                      atas wilayah Papua melalui perantaraan   dapat melancarkan serangan di
                      Tidore. Namun, keterlibatan orang-      Ternate. Pada 1802 diadakan
                      orang Papua dalam pemberontakan         perdamaian antara Inggris dan Belanda
                      yang dilakukan Pangeran Nuku pada       yang mengakui pengembalian Maluku
                      1780 telah mengubah kebijakan VOC       kepada Republik Bataaf, tetapi pada                          Benteng Fort Du Bus di Teluk Etna
                      atas Papua. Selanjutnya, pada 1783      1810 Maluku jatuh ke tangan Inggris.                                                                                   Sumber: Rosmaida Sinaga



                   23
                                                                                                                                                                                                     2
                   2366   PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA                                                                                   P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  23737
                          P
   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257