Page 254 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 254

Pada saat itu Gubernur Inggris yaitu    orang Inggris telah bermukim di Pulau
                      Forbes membuat sebuah perjanjian        Papua, Belanda segera mengirim kapal
                      yang mengatur wilayah kekuasaan         layar Dourga di bawah komando Kolff
                      Tidore dan Ternate. Tidore menguasai    untuk melakukan penelitian atas berita
                      daerah Manseray, Karandifur, Amberpur   itu. Walaupun berita itu terbukti tidak
                      dan Amberpoon di Papua. Sebagai         benar, Gubernur Mercus berupaya
                      catatan, Robide van Aa menyatakan       untuk menguasai bagian pantai barat
                      yang dimaksud dengan daerah             Papua dan membangun pangkalan.
                      kekuasaan Sultan Tidore itu adalah      Oleh karena itu, pada 24 Agustus 1828
                      daerah Suku-suku Mansarai atau          Belanda mendirikan pangkalan militer
                      Rumsarai, Karandifur atau Angradifur,   di wilayah itu yang diberi nama Fort du
                      Amberpur, dan Amberpoon. Sultan         Bus (Sinaga, 2013).
                      Tidore memahami bahwa orang
                      bertindak lebih bijak dalam kontrak     Pengumuman 24 Agustus 1828
                      itu untuk menyebutkan suku-suku dan     merupakan awal sejarah Fort du
                      bukan distrik. Pada saat itu penduduk   Bus yang menyedihkan dan berakhir                            Gambar pusat pertokoan Jln. Izak Telusa kota Fakfak tahun 1960
                      Papua masih hidup berpindah-pindah      dengan resolusi 6 Desember 1835                                                                                        Sumber: Rosmaida Sinaga
                      dari tempat tinggal yang satu ke tempat   yang ditandai dengan pembongkaran
                      yang lainnya. Dengan cara menyebut      pangkalan itu. Sejak pembongkaran                          atau kapal uap pemerintah. Kapal-       Selain orang Eropa, orang Cina juga
                      nama suku-suku, penduduk wilayah itu    pangkalan itu hingga 1861, Belanda                         kapal tersebut untuk mengangkut         melakukan hubungan dagang dengan
                      tetap patuh terhadap kekuasaan Sultan   mencari tempat yang lebih baik untuk                       komisaris atau aparat pemerintah yang   penduduk pantai barat dan utara
                      Tidore. Kontrak 1810 memiliki arti      pangkalannya di wilayah itu. Laporan                       ditugaskan untuk memasang papan         Papua. Etnis Cina yang bermigrasi dari
                      internasional yaitu menyangkut hak-hak   komisi yang diterbitkan pada 1861 yang                    nama, mengangkat para kepala adat,      Cina daratan ke Indonesia jauh sebelum
                      yang dapat diterapkan Belanda atas      dikenal sebagai Laporan Etna memberi                       menumpas gerombolan perompak dan        kedatangan Belanda, yakni sekitar
                      wilayah itu. Dalam Traktat London 1824   informasi dan alasan yang kuat bagi                       pengayau orang-orang Papua, dan juga    abad ke-16. Kedatangan para imigran
                      Inggris mengakui monopoli dagang        pemerintah Belanda untuk mencabut                          untuk menunjukkan pamer kekuatan        Cina ini selain berdagang juga karena
                      Belanda di Maluku dan Papua yang        instruksi pencarian tempat yang lebih                      terhadap penduduk wilayah itu.          adanya tekanan ekonomi dan sosial di
                      termasuk wilayah Tidore. Meskipun       baik untuk membuat pangkalan serta                         Berdasarkan akta pengangkatan dari      dalam negerinya. Interaksi etnis Cina di
                      Belanda menerapkan politik non-         menolak pendirian pos pemerintahan                         Pemerintah Belanda, para kepala adat    Indonesia mula-mula dilakukan dalam
                      intervensi atas daerah itu, Belanda tidak   atau militer. Sejak 1861 hingga 1898                   wajib mengibarkan bendera Belanda       bentuk perseorangan dan kelompok-
                      rela bila bangsa lain bermukim di sana.   hubungan pemerintah Belanda                              saat kapal-kapal asing atau aparat      kelompok kecil. Interaksi tersebut
                      Oleh karena itu, ketika desas-desus     dengan wilayah Papua dilakukan                             pemerintah berlabuh di wilayah para     memunculkan berbagai dampak dalam
                      beredar bahwa pada 1826 orang-          dengan pengiriman kapal perang                             kepala adat itu (Sinaga, 2013).         sendi kehidupan penduduk lokal



                                                                                                                                                                                                     23
                   2388   P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA                                                                                 P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  2399
                   23
   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259