Page 250 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 250
pelabuhan di pantai barat Papua juga penyelidikan Kontrolir Fakfak A. yang pertama kali datang di Papua. penulis menganggap bahwa pengaruh
menyebarkan agama Islam di wilayah Vesseur diketahui bahwa raja-raja di Ada yang berpendapat bahwa yang Kesultanan Tidore tidak terlalu besar
itu. Para pedagang selain berdagang Semenanjung Onin semuanya berdarah pertama kali datang adalah dua orang dan harus dilihat dalam hubungannya
juga memperkenalkan agama Islam campuran. Keturunan ini termasuk dari pelaut Portugis, Antonio d’Abreu dan dengan rivalitas antara Kesultanan
di antara penduduk di pantai barat pihak bapak, sehingga umumnya orang Francesco Serrano pada tahun 1511. Tidore dengan Kesultanan Ternate dan
Papua. Selain itu, para pedagang yang mengakui sebagai orang Papua. Pada Ada juga yang mengatakan bahwa Bacan, serta adanya intriksi yang terjadi
menetap di berbagai pemukiman umumnya raja-raja di Semenanjung Jorge de Menezes adalah orang Eropa dengan kekuatan-kekuatan pelaut
masyarakat di sekitar daerah pesisir Onin tetap mempertahankan tradisi yang pertama mendarat di Papua pada dan pedagang Eropa seperti Belanda,
pantai Semenanjung Onin, melakukan untuk menikah dengan wanita Seram/ tahun 1526. Ada juga yang mengatakan Inggris, dan Portugis. Pedagang Cina
perkawinan dengan penduduk Buton atau berdarah campuran. Ortiz de Retez sebagai utusan dari telah melakukan transaksi dengan
setempat. Para pedagang melakukan (Sinaga, 2013). Kisah raja-raja di Raja Spanyol adalah orang pertama penduduk di kawasan Semenanjung
perkawinan dengan kaum perempuan Semenanjung Onin semuanya berdarah yang mendarat di Papua pada tahun Onin dan pantai barat daya Papua sejak
penduduk setempat agar lebih mudah campuran adalah sebuah bukti 1545. Kemudian diikuti oleh Miguel abad ke-13. Setelah VOC berkuasa,
untuk mendapatkan pala dari wilayah sejarah yang paling otentik tentang Roxo de Brito yang dianggap orang hanya Orang Cina yang diperbolehkan
itu. Demikian sebaliknya, kaum “percampuran” berbagai identitas pertama yang meninggalkan tulisan berdagang di kawasan pantai barat
perempuan asal Maluku dan Sulawesi kultural di wilayah pantai barat Papua. tentang keadaan di kawasan Kepala dan utara Papua. Para pedagang Cina
atau Arab yang menikah dengan Perkawinan campur itu melahirkan Burung dan pantai utara Papua. Dari sangat terkenal kemampuannya untuk
para pemuda Fakfak yang memiliki anak-anak yang tidak memiliki tipe catatan-catatan Orang Eropa tersebut melakukan negosiasi dengan penduduk
hutan pala yang luas (Onim, 2006). khusus seperti umumnya penduduk diketahui adanya interaksi antara Papua setempat (Upton, 2009).
Dengan demikian hubungan dagang asli Papua, yang berambut keriting dan dan dunia luar, terutama Indonesia
itu berdampak terhadap terjalinnya berkulit hitam, melainkan kulitnya agak bagian timur yang telah berlangsung Meskipun para penjelajah Portugis
hubungan sosial di antara penduduk terang dan rambutnya ikal bahkan dalam bentuk perdagangan. Kain, telah menginjakkan kakinya di Papua,
pantai barat Papua dengan wilayah lurus. Perkawinan campur tersebut juga emas, massoi menjadi barang impor tetapi mereka tidak mengetahui
di sebelah baratnya yaitu Kepulauan menyebabkan banyak dari penduduk ke Papua dan budak menjadi barang nama pulau itu. Orang pertama
Maluku. Hubungan kekerabatan itu lokal di wilayah pantai barat Papua ekspor ke luar Papua. Setelah yang menyebut nama penduduk dan
semakin meningkat dengan adanya yang menganut agama Islam (Sinaga, kedatangan pelaut Portugis di Papua, daerah tersebut untuk pertama kalinya
perkawinan di antara mereka. 2013). pelaut Belanda menyusul pada adalah seorang pelaut Portugis yang
Dalam memori serah terima jabatan awal abad 17. Pada 1660 Belanda bernama Figafetta. Figafetta mengikuti
A.L. Vink dituliskan bahwa leluhur Kedatangan Bangsa Cina, melalui VOC bekerjasama dengan Magelhaens dalam perjalanannya
dari Raja Namatote dari Kaimana Arab dan Eropa Kesultanan Tidore untuk menanamkan mengelilingi dunia dan berada di
berdarah campuran. Raja Namatote pengaruhnya di Papua. Pengaruh sekitar Maluku pada 1521. Dalam
Mooi Buserau merupakan keturunan Masih menjadi perdebatan di antara Kesultanan Tidore di Papua juga masih laporannya disebutkan bahwa orang-
campuran Goram. Berdasarkan hasil para peneliti Papua siapa orang Eropa merupakan perdebatan. Beberapa orang kafir di Pulau Gilolo (sekarang
23
23 P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 2355
2344