Page 331 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 331
Menteri Wilayah Seberang Lautan hadir dan membela secara panjang
malah mengundurkan diri pada lebar mengenai pendiriannya bahwa
11 Februari 1949, hal ini bertolak secara moral Indonesia tidak berhak
belakang dengan kepentingan Belanda. atas Papua, sementara Belanda
Turunnya Sassen dari posisi itu tidak dinyatakan akan lebih kapabel
menjatuhkan Kabinet. Sassen kemudian dalam memberikan kemungkinan-
digantikan oleh J. H. Maarseven yang kemungkinan perkembangan yang
memulai fase menyerah, langkah demi lebih bagus terhadap wilayah tersebut
langkah kepada tuntutan Republik (Drooglever 2010: 155). Lebih jauhnya
Indonesia, yang akhirnya berujung lagi, tindakan Pemerintah Kerajaan
pada penyerahan kedaulatan pada 27 Belanda berikutnya ialah memasukkan
Desember 1949 (Drooglever 2010:153) Papua ke dalam wilayah negeri
jajahannya, seperti disebutkan di dalam
Namun, sebagai salah satu ketetapan undang-undang negaranya. Kaum
KMB yang beriringan dengan federalis maupun republikan, seperti
penyerahan kedaulatan tersebut, Hamid II Al Kadri dan Mohammad Drs. Moh Hatta dan beberapa tahanan politik kolonial lainnya di Boven Digoel (25 Februari
penegasan status terhadap wilayah Roem, berpendirian bahwa Papua 1934) Sumber : Perpustakaan Nasional RI
Papua “ditunda” dan akan dibicarakan adalah bagian dari Indonesia
secara bilateral antara Belanda dan (Drooglever 2010: 156), meskipun upaya Van Mook “mengadu domba” yang berbeda dari Jawa dan Sumatera.
Indonesia sesudah itu. Artinya, Papua Mohammad Hatta memperlihatkan antara kelompok yang berpegang
merupakan masalah baru antara sikap yang meleluasakan Papua untuk pada negara kesatuan, berhadapan Gubernur pertama Republik Indonesia
kedua negara tersebut. Bagi Belanda, tidak termasuk ke dalam perjuangan dengan mereka yang berpaham untuk Sulawesi adalah Dr. Sam
Maarseven adalah tokoh yang menonjol melepaskan diri secara keseluruhan federal. Di dalam kerangka seperti ini, Ratulangi yang menghadapi masalah
dalam menangani permasalahan sebagai wilayah bekas kolonial Hindia tampak dinamika pergumulan antara besar oleh karena tidak lama sesudah
Papua. Sejak pengangkatannya sebagai Belanda. Namun, Maarseveen tidak kedua pihak. Termasuk ketika dalam pengangkatannya pada Agustus 1945,
menteri pengganti Sassen pada Maret memperdulikan pendapat itu. Konferensi Malino 1946, Frans Kasiepo hadir pasukan Australia atas nama
1949, Maarseveen telah memberi menempatkan Papua dalam konteks Sekutu menduduki Sulawesi dan bagian
catatan dalam nota departemen bahwa Isu Papua sudah muncul di dalam negara Indonesia yang merdeka. timur lainnya. Makassar dijadikan pusat
Papua tidak termasuk ke dalam wilayah konstelasi pertikaian antara Republik Kata “Irian” berasal dari bahasa Biak pemerintahan yang dalam rencananya
Republik Indonesia yang merdeka. Indonesia dengan NICA dalam yang artinya ‘sinar yang menghalau akan diserahkan kepada Belanda,
Dalam pernyataan itu telah tampak kaitan dengan berdirinya negara- kabut’, sehingga perkembangan Irian tepatnya Commanding Officer NICA
sikap Belanda mengenai Papua. negara bagian. Dalam periode yang Barat perlu dipahami dalam konteks yang disingkat menjadi CONICA.
Pada sidang Dewan Menteri, Beel sedang dibicarakan ini, tampak perkembangan politik Indonesia Timur Dinamika politik lokal Sulawesi turut
31414 PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 31515
3
3
P