Page 334 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 334

Nicolaas Jouwe dan Lukas Jouwe          Papua pada masa sengketa dengan                            Komunis Indonesia (PKI) berusaha        wilayah Indonesia akan selamanya
                      yang semula bersama Indey akhirnya      Belanda dikendalikan dari Kota Soasiu,                     mengambil bagian untuk berperan serta   mencakup kepulauan dari Sabang
                      memilih berpisah, dengan harapan        Tidore sejak tanggal 17 Agustus 1956,                      dalam perjuangan merebut kembali        sampai Merauke dengan asas Wawasan
                      bahwa Papua pada akhirnya akan          dengan cakupan wilayah yang meliputi                       Papua (Feith 1972).                     Nusantara (Numberi 2013:147).
                      memiliki status sendiri, sebagaimana    Papua, Tidore, Oba, Weda, Patani, dan
                      dikemukakan Materay. Di sinilah         Wasile, Maluku Utara. Gubernur yang                        Pihak Belanda sendiri memiliki          Langkah untuk menyelesaikan
                      agaknya awal konflik di antara orang    diberi tugas menjalankan pemerintahan                      kepentingan untuk tidak melepaskan      persengketaan terhadap wilayah
                      Papua sendiri tercipta yaitu mengenai   dari luar Papua adalah Sultan Tidore,                      Papua Nieuw Guinea yang sejak           Papua dilakukan dengan pembentukan
                      nasib mereka di kemudian hari           Zainal Abidin Syah, yang ditetapkan                        memasuki masa status quo itu,           Komisi Irian pada Konferensi Menteri-
                      (Meteray, 2013:63). Kedatangan G. S. S.   pada 1956. Dari perspektif historis                      sementara menjadi miliknya.             Menteri Indonesia–Belanda pada
                      J. Ratulangi dan Soegoro Atmoprasodjo   adalah hal itu mudah dimengerti,                           Belakangan, muncul kesadaran bahwa      April 1950 di Jakarta. Pekerjaan
                      mempengaruhi kelompok yang pro          karena melalui Tidore di masa lampau,                      setelah lama menguasai wilayah ini,     pendahuluan telah dimulai dalam
                      untuk bergabung dengan Indonesia.       setidaknya sejak abad ke-17, wilayah                       Pemerintah Kolonial Belanda pun tidak   forum itu dengan membicarakan soal
                      Di pihak lain terdapat kelompok yang    atau pengaruh kekuasaan Tidore                             banyak melakukan pembangunan            keuangan dan memutuskan untuk
                      kontra yang menginginkan tetap          mencakup Papua, terutama di bagian                         yang membawa kesejahteraan              meneruskan perundingan. Setahun
                      berada di bawah pemerintahan kolonial   barat (Numberi 2013:146).                                  penduduk, termasuk perhatian kepada     sesudah “penyerahan kedaulatan”,
                      Belanda. Pertentangan ini tampak jelas                                                             masyarakat di Papua Nieuw Guinea        pada 27 Desember 1950, diadakan
                      pada orang Serui yang pro Indonesia     Di dalam negeri Indonesia, masalah                         yang setidaknya sejak akhir abad ke-    konferensi kedua Menteri-Menteri
                      dan orang Biak yang pro Belanda.        Papua menjadi isu politik nasionalisme,                    19. Sikap itu tampak pada pengaturan    Indonesia–Belanda di Den Haag.
                                                              baik di kalangan massa maupun                              pemerintahan dan pendirian sekolah      Indonesia mengajukan nota bahwa:
                      Bahwa kemudian, Papua hanya             elite. Semua kekuatan politik,                             pamong praja, serta sekolah polisi      “kedaulatan de jure Republik Indonesia
                      merupakan bagian dari Negara            meskipun berbeda ideologi maupun                           untuk pribumi yang justru muncul dari   atas Papua harus diakui oleh
                      Indonesia Timur, maka interpretasi      kepentingannya, tidak mau ketinggalan                      peran Van Eechoud. Minat dan bahkan     Belanda tanpa ditunda, dan bahwa
                      yang muncul adalah anggapan             menyuarakan dan memperjuangkan                             dorongan yang lebih luas diberikan      penyerahan pemerintahan Belanda
                      “dipinggirkan”nya mereka dari konteks   agar Papua segera kembali ke                               untuk “menyiapkan” bangsa Papua         dapat dilancarkan dengan melalui
                      nasional, sehingga anggapan ini         “pangkuan ibu pertiwi”. Kekuatan atau                      untuk “menentukan nasibnya sendiri”.    rencana kedua belah pihak, pada
                      menjadi lebih mudah dimengerti.         partai-partai nasionalis bersemangat                       Sementara, yang dilakukan Pemerintah    pertengahan tahun 1951”. Adapun
                      Tidak jelasnya sikap Belanda dalam      dalam mengobarkan isu, demikian                            Indonesia pascakemerdekaan adalah       balasan Belanda adalah mengusulkan
                      mengembalikan Papua kepada              pula kalangan komunis, yang berjuang                       upaya untuk mengintegrasikan wilayah    untuk “menyerahkan urusan kedaulatan
                      Indonesia berujung pada penyampaian     untuk mengembalikan pengaruh dan                           Papua ke NKRI, termasuk dalam           Papua kepada Uni Belanda–Indonesia,
                      maklumat dari Indonesia untuk           nilai positifnya setelah Peristiwa Madiun                  Deklarasi Djuanda yang disampaikan      sementara administrasi daerah itu
                      membatalkan isi KMB pada 3 Mei 1956.    tahun 1948. Pada awal tahun 1950-                          dalam Konferensi PBB di Jenewa          berada di tangan Belanda dengan
                      Pemerintahan Republik Indonesia untuk   an, tampak dengan jelas bahwa Partai                       pada Desember 1957, yaitu bahwa         keanggotaan orang-orang Indonesia



                                                                                                                                                                                                     3
                   31818
                   3      P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA                                                                                 P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  31919
   329   330   331   332   333   334   335   336   337   338   339