Page 337 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 337

atas dasar yang sama dalam suatu        suatu persetujuan tentang status
            Dewan Irian Barat”. Usulan Belanda      politik tentang Papua”. Sambutan
            tidak dapat diterima oleh Pemerintah    pihak Belanda disampaikan oleh von
            Indonesia, karena dalam praktiknya      Balluseck yang menyatakan, “... bahwa
            Indonesia akan turut serta dalam satu   Nederland tidak bersikap negatif
            pemerintahan kolonial atas Papua.       dan telah mengusulkan beberapa
            Lalu, sengketa Papua kembali gagal      cara penyelesaian, tetapi semuanya
            mencapai suatu penyelesaian (Api        tetap ditolak oleh pihak Indonesia
            Perjuangan, 1986: 69).                  ... dan sekarang, pihak Belanda
                                                    telah mencapai batas kesediaan dan
            Indonesia masih berharap bahwa          kesanggupannya untuk menempuh
            penyelesaian Papua dapat dilakukan      jalan-jalan baru yang hanya akan
            melalui Persekutuan Bangsa-Bangsa       menuju kegagalan saja”.
            sebagai lembaga yang netral terhadap
            perselisihan antarbangsa merdeka di     Jalur diplomasi dan pendekatan formal
 Sidang Pertama Panitia Irian Barat 10 Mei 1950  dunia. Untuk itu, disusunlah Delegasi   antara kedua negara kemudian seolah
 Sumber : Perpustakaan Nasional RI
            Indonesia ke PBB yang dipimpin oleh     tidak menemukan jalan keluar, baik
            Menteri Luar Negeri Sunaryo yang        penyelesaian maupun setidaknya titik
            berangkat pada 21 September 1954.       terang. Kedua belah pihak memiliki
            Dalam sidang di tanggal 23 September,   pertimbangan dan kepentingannya
            Komisi Agenda Majelis Umum PBB          masing-masing terhadap wilayah
            yang beranggotakan 15 orang, dalam      Papua. Setelah itu diplomasi dan
            pemungutan suara, tujuh di antaranya    pendekatan formal lainnya telah
            menyetujui masalah Papua menjadi        mencapai titik jenuh, perundingan mulai
            acara Sidang Umum, sementara tiga       dihentikan dan digantikan oleh tekanan
            anggota menolak dan tersisa lima        militer yang terus meningkat hingga
            suara abstain. Sujarwo menyampaikan     memasuki tahun 1959, ketika terjadi
            resolusi Indonesia terkait Papua, bahwa   perubahan dasar pemerintahan kepada
            Indonesia menuntut “supaya PBB          bentuk Demokrasi Terpimpin.
            meminta kepada Pemerintah Indonesia
            dan Pemerintah Belanda untuk segera     Indonesia juga turut memutuskan
 Rapat Umum menuntut Pembebasan Irian Barat 30 Desember 1951  memulai kembali perundingan antara   hubungan diplomatik dengan Belanda
 Sumber : Perpustakaan Nasional RI
            kedua belah pihak untuk mencapai        tertanggal 17 Agustus 1960 sebagai



                                                                                        3
 32  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  32121
 3200
   332   333   334   335   336   337   338   339   340   341   342