Page 380 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 380
Tentara Pembebasan Nasional (TPN) Pada masa Otonomi Khusus untuk yang sama, terjadi insiden pengibaran Kesatuan Kopassus. Mereka dihukum
OPM pada tanggal 26 Maret 1973. Papua, OPM dan aspirasi kemerdekaan bendera “Bintang Kejora”. Polisi penjara selama beberapa tahun atas
Sebelum TPN terbentuk, dalam sebuah Papua tidak hilang begitu saja. langsung melakukan pembubaran, dan tindakan pidana yang dilakukan, namun
dokumen pemerintah disebutkan bahwa Kelompok OPM tetap ada dan bahkan dalam proses pembubaran tersebut ironisnya di sisi lain, Kepala Staf TNI AD
gerakan separatis Papua yang saat itu meningkatkan aktivitas perlawanannya setidaknya dua orang tertembak, 15 justru menyebut para pelaku sebagai
dipimpin oleh Markus Kaisiepo meminta kepada pemerintah Indonesia. TNI orang ditahan, dan enam orang hilang. pahlawan karena telah menghilangkan
bantuan dana dan senjata kepada sebagai otoritas penjaga pertahanan Kasus ini kemudian berlanjut hingga tokoh separatis; (c) Kasus Wamena
Amerika untuk melawan Pemerintah dan keamanan di Papua juga tetap tanggal 13 Juni 2001, lima orang polisi (4 April 2003). Awal dari kasus ini
Indonesia pada periode 1965–1966. mengedepankan metode kekerasan dibunuh. Setelah itu, Polisi melakukan adalah terjadinya pembobolan gudang
Pihak AS sendiri ketika itu menganggap untuk menjaga “keutuhan NKRI”. penyisiran ke berbagai desa di Wasior . senjata milik Kodim Jayawijaya dan
aspirasi kemerdekaan Papua tidak ada Sebagai akibatnya, siklus kekerasan di Rumah-rumah dibakar, warga dianiaya, pembunuhan terhadap dua anggota
artinya dalam kehidupan masyarakat Papua menjadi berkepanjangan dan diintimidasi, dan diteror. Akibatnya TNI. Selanjutnya, pada 19–24 April
yang hidup seperti di “zaman batu” sulit untuk mencapai titik terang. jatuh korban 12 orang tewas, empat 2003, TNI melakukan pengejaran dan
(thediplomat.com, 2014). orang hilang, 94 orang ditangkap penangkapan terhadap 48 orang, serta
Menurut LIPI (2005), terdapat tiga konflik secara sewenang-wenang dan disiksa, pengusiran paksa terhadap sekitar
Untuk menghadapi separatisme, di Papua pada masa Otonomi Khusus sementara 51 rumah dirusak atau 7.000 orang terkait kasus ini. Korban
Pemerintah Orde Baru menggaungkan yang menjadi inti dari berbagai tindak dibakar. Total keseluruhan peristiwa ini meninggal akibat pengejaran dan
pandangan bahwa Papua adalah kekerasan di Papua. Yang pertama memakan 117 orang korban; (b) Kasus penangkapan diduga berjumlah sekitar
bagian dari Indonesia sejak adalah konflik vertikal yaitu antara rakyat pembunuhan Theys Hio Eluay (2001). 16 orang. Laporan Elsam menyebutkan
diproklamasikan tahun 1945, oleh dengan pemerintah, kedua adalah Theys adalah tokoh dari Presidium bahwa kerugian, baik materil maupun
karena wilayah Indonesia dari konflik horizontal yaitu antara rakyat Dewan Papua (PDP). Pada hari itu, ia imateril dari kejadian tersebut antara
Sabang sampai Merauke. Maka, dengan rakyat, dan yang ketiga adalah diundang untuk menghadiri ulang tahun lain di Distrik Kuyawage, 235 rumah
konsekuensi bagi pihak-pihak yang konflik antara perusahaan besar dengan Kopassus. Dalam perjalanan pulang, ia penduduk hancur yang terdiri dari 217
ingin memisahkan Papua dari Republik rakyat karena permasalahan sumber dihadang oleh sekelompok orang. Theys rumah penduduk sipil, tujuh rumah
Indonesia adalah dianggap mengingkari daya alam yang ada di Papua. Beberapa dan supirnya tewas dibunuh. Pemerintah misionaris asing, satu gudang MAF,
sejarah yang ada, yaitu bahwa Papua insiden yang terjadi pada masa Otonomi Pusat menuduh OPM sebagai pelaku satu kantor Klasis Gereja Kemah Injil
sudah termasuk ke dalam kekuasaan Khusus, antara lain sebagai berikut: dari pembunuhan tersebut, tetapi OPM Indonesia (GKII), satu rumah Pendeta
Kesultanan Tidore sejak 1828. Selain (a) Kasus Wasior, Manokwari (13 Juni menyangkal. Pada akhirnya, pemerintah GKII, tiga sekolah, dua rumah petugas
itu, keinginan pemisahan itu merusak 2001). Awalnya terjadi penghadangan menganggap kasus ini sebagai peristiwa kesehatan, satu rumah pendeta baptis,
cita-cita rakyat dan pengorbanan jalan pada tanggal 30 Maret 2001. Pada pembunuhan dengan motif politik biasa, satu kantor klasis baptis, satu rumah
mereka yang telah gugur dalam upaya keesokan harinya, sekelompok orang bukan pelanggaran HAM berat. Di pendeta Gereja Injili di Indonesia (GIDI),
untuk bersatu dengan Indonesia menembak mati tiga orang karyawan persidangan, ternyata terbukti pelakunya dan satu kantor klasis GIDI. Selain
(Subandrio 2001:125). PT. DMP di Wasior, Manokwari. Di saat adalah sejumlah aparat TNI dari itu, para tentara juga menghancurkan
36 P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 365APUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 365
3644
P