Page 381 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 381

Tentara Pembebasan Nasional (TPN)   Pada masa Otonomi Khusus untuk   yang sama, terjadi insiden pengibaran   Kesatuan Kopassus. Mereka dihukum
 OPM pada tanggal 26 Maret 1973.   Papua, OPM dan aspirasi kemerdekaan   bendera “Bintang Kejora”. Polisi   penjara selama beberapa tahun atas
 Sebelum TPN terbentuk, dalam sebuah   Papua tidak hilang begitu saja.   langsung melakukan pembubaran, dan   tindakan pidana yang dilakukan, namun
 dokumen pemerintah disebutkan bahwa   Kelompok OPM tetap ada dan bahkan   dalam proses pembubaran tersebut   ironisnya di sisi lain, Kepala Staf TNI AD
 gerakan separatis Papua yang saat itu   meningkatkan aktivitas perlawanannya   setidaknya dua orang tertembak, 15   justru menyebut para pelaku sebagai
 dipimpin oleh Markus Kaisiepo meminta   kepada pemerintah Indonesia. TNI   orang ditahan, dan enam orang hilang.   pahlawan karena telah menghilangkan
 bantuan dana dan senjata kepada   sebagai otoritas penjaga pertahanan   Kasus ini kemudian berlanjut hingga   tokoh separatis; (c) Kasus Wamena
 Amerika untuk melawan Pemerintah   dan keamanan di Papua juga tetap   tanggal 13 Juni 2001, lima orang polisi   (4 April 2003). Awal dari kasus ini
 Indonesia pada periode 1965–1966.   mengedepankan metode kekerasan   dibunuh. Setelah itu, Polisi melakukan   adalah terjadinya pembobolan gudang
 Pihak AS sendiri ketika itu menganggap   untuk menjaga “keutuhan NKRI”.   penyisiran ke berbagai desa di Wasior .   senjata milik Kodim Jayawijaya dan
 aspirasi kemerdekaan Papua tidak ada   Sebagai akibatnya, siklus kekerasan di   Rumah-rumah dibakar, warga dianiaya,   pembunuhan terhadap dua anggota
 artinya dalam kehidupan masyarakat   Papua menjadi berkepanjangan dan   diintimidasi, dan diteror. Akibatnya   TNI. Selanjutnya, pada 19–24 April
 yang hidup seperti di “zaman batu”   sulit untuk mencapai titik terang.  jatuh korban 12 orang tewas, empat   2003, TNI melakukan pengejaran dan
 (thediplomat.com, 2014).  orang hilang, 94 orang ditangkap   penangkapan terhadap 48 orang, serta
 Menurut LIPI (2005), terdapat tiga konflik   secara sewenang-wenang dan disiksa,   pengusiran paksa terhadap sekitar
 Untuk menghadapi separatisme,   di Papua pada masa Otonomi Khusus   sementara 51 rumah dirusak atau   7.000 orang terkait kasus ini. Korban
 Pemerintah Orde Baru menggaungkan   yang menjadi inti dari berbagai tindak   dibakar. Total keseluruhan peristiwa ini   meninggal akibat pengejaran dan
 pandangan bahwa Papua adalah   kekerasan di Papua. Yang pertama   memakan 117 orang korban; (b) Kasus   penangkapan diduga berjumlah sekitar
 bagian dari Indonesia sejak   adalah konflik vertikal yaitu antara rakyat   pembunuhan Theys Hio Eluay (2001).   16 orang. Laporan Elsam menyebutkan
 diproklamasikan tahun 1945, oleh   dengan pemerintah, kedua adalah   Theys adalah tokoh dari Presidium   bahwa kerugian, baik materil maupun
 karena wilayah Indonesia dari   konflik horizontal yaitu antara rakyat   Dewan Papua (PDP). Pada hari itu, ia   imateril dari kejadian tersebut antara
 Sabang sampai Merauke. Maka,   dengan rakyat, dan yang ketiga adalah   diundang untuk menghadiri ulang tahun   lain di Distrik Kuyawage, 235 rumah
 konsekuensi bagi pihak-pihak yang   konflik antara perusahaan besar dengan   Kopassus. Dalam perjalanan pulang, ia   penduduk hancur yang terdiri dari 217
 ingin memisahkan Papua dari Republik   rakyat karena permasalahan sumber   dihadang oleh sekelompok orang. Theys   rumah penduduk sipil, tujuh rumah
 Indonesia adalah dianggap mengingkari   daya alam yang ada di Papua. Beberapa   dan supirnya tewas dibunuh. Pemerintah   misionaris asing, satu gudang MAF,
 sejarah yang ada, yaitu bahwa Papua   insiden yang terjadi pada masa Otonomi   Pusat menuduh OPM sebagai pelaku   satu kantor Klasis Gereja Kemah Injil
 sudah termasuk ke dalam kekuasaan   Khusus, antara lain sebagai berikut:   dari pembunuhan tersebut, tetapi OPM   Indonesia (GKII), satu rumah Pendeta
 Kesultanan Tidore sejak 1828. Selain   (a) Kasus Wasior, Manokwari (13 Juni   menyangkal. Pada akhirnya, pemerintah   GKII, tiga sekolah, dua rumah petugas
 itu, keinginan pemisahan itu merusak   2001). Awalnya terjadi penghadangan   menganggap kasus ini sebagai peristiwa   kesehatan, satu rumah pendeta baptis,
 cita-cita rakyat dan pengorbanan   jalan pada tanggal 30 Maret 2001. Pada   pembunuhan dengan motif politik biasa,   satu kantor klasis baptis, satu rumah
 mereka yang telah gugur dalam upaya   keesokan harinya, sekelompok orang   bukan pelanggaran HAM berat. Di   pendeta Gereja Injili di Indonesia (GIDI),
 untuk bersatu dengan Indonesia   menembak mati tiga orang karyawan   persidangan, ternyata terbukti pelakunya   dan satu kantor klasis GIDI. Selain
 (Subandrio 2001:125).  PT. DMP di Wasior, Manokwari. Di saat   adalah sejumlah aparat TNI dari   itu, para tentara juga menghancurkan



 36  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 365APUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 365
 3644
                                                             P
   376   377   378   379   380   381   382   383   384   385   386