Page 55 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 55

dengan temuan tersebut maka B4a         yang datanya diambil dari Hapmap
            dihubungkan dengan penyebaran           Asia. Keseluruhan individu tersebut
            manusia bertutur Austronesia ke daerah   mewakili 10 rumpun bahasa yaitu
            Oseania selama pertengahan holosen      Altaik, Tai-kadai/Sino Tibetan, Hmong-
            berdasarkan pertimbangan bahwa motif    Mien, Astro-Asiatik, Negrito Barat,
            tersebut tidak ditemukan di dataran     Negrito Timur, Papuan, Austronesian,
            tinggi Papua yang menggunakan           Dravidian, dan Indo-European (Gambar
            rumpun bahasa Trans New Guinea          7). Hasil analisis peranti lunak Structure
            (TNG), sebaliknya ditemukan frekuensi   memperlihatkan bahwa penutur
            sangat tinggi di Polinesia dan berkaitan   Austronesia berkelompok dengan
            dengan distribusi famili bahasa         populasi Asia Timur, yang membawa
            Austronesia. Gambaran yang cukup        teknologi pertanian, sesuai dengan
            jelas diberikan oleh Cox (2010) yang    temuan linguistik maupun arkeologi.
            menyarikan gambaran migrasi mtDNA       Program analisis frappe yang yang
            di Asia.                                digunakan untuk melihat latar belakang
                                                    genetik moyang dari masing-masing
            Gambaran lebih mendalam mengenai        individu, memberikan hasil serupa
            variasi persentase percampuran genetik   dengan analisis Structure.
            di Asia, termasuk di Indonesia, diketahui
            belakangan ini dengan menggunakan       Sampel dari Indonesia dipilih dari
            analisis genom yang sebelumnya          Alor, Lembata, Lamaholot, Manggarai,
            telah digunakan untuk mempelajari       Kambera, Mentawai, Toraja, Melayu
            pemetaan antarbenua ataupun struktur    Riau, Melayu Batak Karo, Batak Toba,
            populasi yang lebih rinci di Eropa.     Dayak Benuaq, Jawa, dan Sunda. Hasil
 Gambar 6. Model hunian bertahap di kepulauan Nusantara. Perhatikan panel-panel tersebut di
 atas: (A) Gelombang hunian pertama Out of Africa yang terjadi sekitar 40–50 ribu tahun lalu; (B)   Cara yang sama digunakan untuk   yang diperoleh memperlihatkan bahwa
 Kontribusi jaman Paleolitik dari Asia daratan; (C) Ekspansi Austronesia; dan (D) Migrasi jaman   memetakan populasi Asia Tenggara   semua populasi Indonesia masuk
 sejarah. Dalam setiap panel tertulis haplogrup dan paragrup yang datang dengan migrasi pada
 jaman itu. Anak panah menunjukkan perkiraan jalur geografis walau tidak mutlak. Anak panah   dan Asia Timur menggunakan semacam   dalam kelompok penutur Austronesia.
 titik-titik pada panel (B) menunjukkan aliran gen dua arah bolak-balik. Garis titik-titik pada   kartu yang berisi 50.000 SNP, yang   Demikian pula populasi Malaysia
 panel (B), (C), dan (D) menunjukkan garis maya biogeografi Wallace. Huruf kecil di panel (D)   disebut Genechip. Bersama dengan   dan Filipina. Pada analisis Structure
 menunjukkan adanya migrasi dari India (i), Arabia (a), dan Cina (c). Di bagian bawah terdapat
 area kelabu dengan huruf besar (A–D) menggambarkan rentang waktu setiap gelombang   peneliti dari sembilan negara Asia   dengan K = 14, maka dapat dilihat
 hunian. Pada panel (A) dan (B) digambarkan ketinggian laut yang dahulu berada pada 50 m dan   lainnya, telah dilakukan studi pada 1928   bahwa hampir pada semua populasi
 120 m di bawah ketinggian sekarang ini.  individu yang mewakili 73 populasi Asia   ada percampuran genetik seperti yang
 Sumber: Karafet dkk., 2010
            ditambah dengan 2 populasi non-Asia     terlihat pada Gambar 7b. Walaupun



 38  PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  39
                                                                                         39
 38
 P
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60