Page 12 - Modul Teknik Pengawetan Pengolahan Pangan
P. 12

11


                     Pemanasan dengan sterilisasi komersial umumnya dilakukan pada bahan pangan yang

               sifatnya tidak asam atau bahan pangan berasam rendah. Bahan pangan yang tergolong adalah
               bahan pangan hewani seperti daging, susu, telur, dan ikan serta beberapa jenis sayuran seperti

               buncis dan  jagung. Bahan pangan  berasam rendah  mempunyai risiko untuk mengandung
               bakteri Clostridium botulinum, yang dapat menghasilkan racun yang mematikan jika tumbuh

               dalam makanan kaleng. Oleh karena itu spora bakteri tersebut harus dimusnahkan dengan
                                                                                                      0
               pemanasan yang cukup tinggi. Sterilisasi komersial adalah pemanasan pada suhu 121,1 C
               selama 15 menit dengan menggunakan uap air bertekanan, dilakukan dalam autoklaf.

                     Tujuan  sterilisasi  komersial  terutama  untuk  memusnahkan  spora  bakteri  patogen
               termasuk spora bakteri Clostridium botulinum. Produk yang sudah diproses dengan sterilisasi

               komersial  sebaiknya  disimpan  pada  kondisi  penyimpanan  yang  normal,  yaitu  pada  suhu
                                                                                             0
               kamar.  Harus  dihindari  penyimpanan  pada  suhu  yang  lebih  tinggi  (sekitar  50 C),  karena
               bukan tidak mungkin jika ada spora dari bakteri yang sangat tahan panas masih terdapat di

               dalam kaleng dapat tumbuh dan berkembang biak di dalamnya dan menyebabkan kebusukan,
               misalnya bakteri Bacillus stearothermophillus.



               4.  Pengaruh Teknik Pengawetan suhu tinggi dengan Nilai Gizi
                     Pengaruh pengolahan panas terhadap nilai gizi mengakibatkan kehilangan beberapa zat

               gizi terutama zat-zat yang labil seperti asam askorbat, tetapi teknik dan peralatan pengolahan
               dengan  panas  yang  modern  dapat  perkecil  kehilangan  ini.  Pengaruh  blanching  pangan

               terhadap nilai gizi yaitu diantaranya mineral, vitamin larut air, dan gula berkurang. Faktor
               yang mempengaruhi yaitu:

                a.  Kematangan pangan

                b.  Metoda persiapan makanan (pemotongan, pengirisan)
                c.  Metoda blanching : uap panas, air panas, udara panas

                d.  Perbandingan volume dan luas permukaan

                e.  Suhu dan waktu blanching
                f.  Perbandingan air dengan bahan pangan

                g.  Konsentrasi zart terlarut dalam air panas
                     Pengaruh blanching terhadap warna dan aroma yaitu:

               a.  Warna lebih terang karena udara dan debu hilang
               b.  Warna hijau sayur dipertahankan dengann Natrium karbonat (0,125%w/w) atau Ca oxide

               c.  Browning dicegah dengan larutan garam 2 % w/w

               d.  Under blanching off flavor pada makanan yang dikeringkan / dibekukan
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17