Page 82 - RAHMATAN LIL ALAMIN
P. 82
terhadap makna-makna yang seharusnya difahami
secara kontekstual, pemahaman akan tidak adanya
paksaan dalam beragama, dan lain sebagainya.
Sehingga dengan pemahaman tersebut, akan dapat
menumbuhkan sikap toleransi antar pemeluk agama,
saling bantu membantu antar pemeluk agama dalam
amalan yang terkait dengan sosial kemasyarakatan
yang diharapkan dengan begitu akan menumbuhkan
keakraban antara pemeluk agama satu dengan yang
lainnya.
2. Dialog Intern Dan Antar Umat Agama
Selain sikap toleransi, diperlukan pula dialog
intern dan antar umat beragama. Dadang Kahmad
menjelaskan, dialog antaragama merupakan sarana
untuk mewujudkan kerukunan umat beragama.
Menurutnya, dialog merupakan sarana komunikasi
untuk menghindarkan dari perdebatan teologis antar
pemeluk agama. Dialog intern umat beragama,
64
bukanlah sebagai alat untuk membanding-
bandingkan perbedaan, namun dialog ini
65
digunakan sebagai sarana untuk membuka wawasan
dan pemahaman serta memberikan pemahaman
atas perbedaan dalil-dalil yang digunakan oleh
penganut madzhab tertentu. Dengan begitu, masing-
masing penganut madzhab akan dapat memahami
akan perbedaan itu dan menghilangkan sikap
64 Dadang Kahmad. Sosiologi Agama. Cet. II (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2002) hlm. 177.
65 Abudin Nata. Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan
Islam di Indonesia. (Jakarta: Prenada Media,2003) hlm. 127
Implementasi Konsep Dakwah Rahmatan Lil Alamîn dalam Dakwah Kontemporer • 73