Page 87 - RAHMATAN LIL ALAMIN
P. 87
Timbangan “fa’lan” biasanya menunjukan kepada
kesempurnaan. 71
Jika demikian ar-rahmăn tidak dapat disandang
kecuali oleh Allah SWT, seperti disebutkan di dalam
al-qur’an, Allah menyebut diri-Nya dengan nama
ar-rahmăn, menurut Muhammad Sami bahwa,
ar-rahmăn adalah” Zat Yang Maha Menutupi
(merahasiakan dosa-dosa hamba-hamba-Nya) di
dunia”, sedangkan ar- rahĩm itu maksudnya adalah
“ Zat yang mengampuni dosa-dosa hamba-hamba-
Nya di akhirat”
Dia menutupi kesalahan-kesahan hamba-
hamba-Nya dengan kebesaran rahmat-Nya. Ia juga
mengampuni hamba-hamba-Nya yang berbuat dosa
dengan keluasan rahmat-Nya. 72
Sementara Abdullah bin Mubarak menambahkan
bahwa kalimat ar-rahmăn itu mengandung pengertian
jika diminta Dia memberi, sedangkan ar- rahĩm, jika
tidak diminta Ia Marah”. Bahkan dilain kesempatan
Allah akan menilai ada kesombongan pada diri
hamba-Nya jika tidak mau berdoa, karena dengan
berdo’a seorang hamba menunjukan kelemahanya
sebagai makhluk yang tidak mempunyai kekuatan,
Allah akan sangat merasa senang dan memandang
71 Quraish Shihab, Menyingkap tabir illahi: Asmaul Husna Dalam Perspektif
Al-Qur’an, (Jakarta: Lentera Hati. Cet. 2003). Hal. 17
72. Mudhofir. Abdullah,. Al-Qur’an dan Konservasi Lingkungan: Konservasi
Lingkungan Sebagai Tujuan Tertinggi Syari’ah (Jakarta: Dian Rakyat, 2010), hlm 56
78 • DR. H.Udin, M.A