Page 83 - RAHMATAN LIL ALAMIN
P. 83

fanatisme madzhab atau golongannya. Tentang hal
          ini, Muhammad Thahir bin ‘Asyur, mengemukakan
          bahwa ikhtilaf (perbedaan) hendaknya menjadi sebab
          untuk berkumpul (berdiskusi), bukan menjadi sebab
          perpecahan.   66

                Mengenai  dialog  antar  umat  beragama,
          bukanlah  bertujuan  untuk  bukanlah  sebagai  alat
          untuk      membanding-bandingkan             perbedaan,
                                                                    67
          ataupun  untuk  melakukan  penyatuan  beberapa
          agama,  namun  dialog  antar  agama  itu  diperlukan
          untuk mencari kesepahaman antar pemeluk agama.
          Artinya,  dengan  dialog  itu,  diharapkan  mampu
          memahami  alasan  perbedaan  yang  kemudian
          dapat  menumbuhkan  sikap  saling  menghormati,
          menghargai dan toleransi satu sama lain.

























                66 Muhammad Thahir bin ‘Asyur. Ushul an-Nidham al-Ijtima’i fiy al-Islam.
          Cet. II (Asy-Syirkah at-Tunisiah,tt) hlm. 108.
                67  Budiyono.  Membina  Kerukunan  Hidup  Antar  Umat  Beriman.  (tt.p,tt)
          hlm. 197.

          74     •     DR. H.Udin, M.A
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88