Page 568 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 568

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                apabila  ada  masyarakat  yang  tidak  mengikuti  perintah  maka  akan
                dibunuh.  Diharapkan  pada  1  Januari  1949,  pemerintah  Belanda  akan
                meninggalkan Irian Barat sehingga tidak diperlukan berbagai aksi lagi.
                Kemudian pada 31 Desember 1946 akan dilakukan aksi membebaskan
                                                                      91
                Soegoro Atmoprasodjo dan tahanan lainnya dari penjara.
                        Menurut inspektur polisi G. Eenkhoorn KNIL, batalion Irian Barat
                dan polisi asal Indonesia yang dianggap terlibat dalam rapat 4 Januari
                adalah Marthen Indey, Corinus Krey, Bastian Tauran asal Seram, 11 ahli
                mesin  asal  Ambon,  lima  anggota  KNIL  asal  Ambon,  seorang  anggota
                batalion Irian Barat dan 30 orang Irian Barat. Perlengkapan senjata dan
                amunisi akan disiapkan oleh anggota KNIL. Namun, aksi ini gagal dan
                segera diadakan penangkapan terhadap beberapa orang yang dianggap
                terlibat.  Mereka yang terlibat yaitu Marthen Indey sebagai kepala pos
                        92
                polisi  di  Hollandia  ditahan  pada  1  April  1947  dan  diberi  sanksi
                adminsitrasi,  Corinus  Krey  ditahan  pada  7  April  1947,  agen  polisi
                Johanis Fakdawer, CHBA (Candidaat Hulp Bestuur-assitent) Lukas Jouwe
                ditahan pada 24 Mei dan dibebaskan pada 3 Nopember, Eli Uyo korano
                dari  Nafri  ditangkap,  Bastian  Tauran,  Petrus  Wetebossy  guru  pada
                Sekolah Sambung khusus laki-laki (JVVS: Jongen Vervolgschool) di Yoka,
                Andreas Demena, dan Alex Manuhutu.
                                                     93
                        Pada  awal  Januari  1947,  Corinus  Krey  akhirnya  diberhentikan
                dari rumah sakit dan akan dikirim ke Numfor, sementara Marthen Indey
                ditahan  di  Ambon.  Keduanya  dipindahkan  ke  Hollandia  dan  ditahan
                hingga 1948 bersama pendukung Indonesia.
                                                           94
                        Dengan  penangkapan  para  penggerak  dan  pendukung  KIM,
                maka  kegiatan  KIM  mengalami  kemerosotan  terutama  setelah
                dipindahkannya  Gerungan  ke  Ambon  pada  Maret  1947.  Kepindahan
                Gerungan ke Ambon menurut Drooglever bukanlah atas kehendak Van
                Eechoud namun Drooglever berkesimpulan bahwa kepergian Gerungan
                merupakan  hal  yang  tepat  bagi  Van  Eechoud  karena  kehadirannya
                menyebabkan banyak orang Irian Barat mulai berani mengambil sikap
                berbeda dengan kebijakannya.
                                             95
                        Walaupun  KIM  akhirnya  mengalami  kemerosotan,  kehadiran
                KIM  sangat  penting  dalam mempengaruhi  dan membentuk  kelompok
                elit Irian Barat di Hollandia dan melibatkan diri dalam berbagai aktivitas
                politik.  Peran  KIM  sangat  besar  pula  dalam  mensosialisasikan  isi
                Linggajati bagi rakyat di Hollandia. Drooglever mengakui bahwa dalam



                556
   563   564   565   566   567   568   569   570   571   572   573