Page 571 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 571

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                        Kehadiran Ratulangi menjadi tahapan penting bagi karir politik
                Silas Papare. Ratulangi telah memotivasi Silas Papare dan Elit Irian Barat
                                                            105
                di  Serui  untuk  mengenal  keindonesiaan.   Namun  tidak  kalah
                pentingnya  adalah  peran  seorang  Silas  Papare.  Dia  adalah  seorang
                perawat senior yang pernah bekerja pada perusahaan minyak Irian Barat
                di  Sorong.  Ketika  itu,  Papare  dianggap  mempunyai  andil  yang  besar
                dalam  melayani  pasien  yang  berasal  dari  berbagai  wilayah  Indonesia
                yang  bekerja  di  Irian  Barat  Sorong.  Silas  Papare  adalah  tokoh  yang
                sangat bertanggungjawab dalam tugasnya melayani para pasiennya di
                Irian  Barat  Sorong  tanpa  melihat  asal  usul  pasiennya.  Hal  itu
                diungkapkan  oleh  Lammakah,  salah  seorang  pekerja  asal  Buton  yang
                bekerja  di  Irian  Barat.  Dalam  suratnya  yang  dikirim  dari  Balikpapan
                tahun 1950 kepada Silas Papare di Yogyakarta, ia mengatakan bahwa
                Silas Papare telah merawatnya dengan baik sehingga dia bisa bebas dari
                                 106
                penyakit matanya.
                        Sebelum  perang,  Silas  Papare  juga  mempunyai  reputasi  yang
                penting  ketika  membantu  sekutu  melawan  Jepang.  Dia  dianugerahi
                penghargaan  medali  perunggu  oleh  menteri  urusan  luar  negeri
                        107
                Belanda  dan surat penghargaan dari Dinas Intelijen Amerika Serikat. 108
                Menurut  pejabat  Pemerintah  Belanda  di  Hollandia,  Courtouis,  telah
                bertumbuh  sikap  anti-Indonesia  dalam  diri  Silas  Papare  selama
                pendudukan  Jepang.  Hal  ini  terlihat  ketika  Silas  Papare  menolong
                kurang  lebih  1.500  tentara  Romusha  di  Inanwatan.  Namun  ia  sering
                dicemohkan oleh orang Indonesia padahal Silas Papare telah menolong
                mereka.  Pengalaman  dengan  orang  Indonesia  inilah  yang  membuat
                Silas  Papare  sangat  anti  amberi  khususnya  Indonesia.   Dengan
                                                                         109
                didasarkan  pada  sikap  anti-amberi  inilah  maka  Van  Eechoud  menolak
                                                                     110
                Silas Papare dikirim ke Malino melainkan Frans Kaisiepo.
                        Memang tidak begitu jelas apakah hubungan Ratulangi dengan
                Silas Papare di Serui mempengaruhi Pemerintah Belanda dalam hal ini
                Van  Eechoud  memutuskan  untuk  tidak  mengirim  Silas  Papare  di
                konferensi  Malino.  Atau  keputusan  Van  Eechoud  diambil  sebelum
                kedatangan  Ratulangi  ke  Serui  karena  dianggap  bahwa  Silas  Papare
                memang sudah sangat anti-Indonesia. Kalau memang demikian, maka
                upaya  apa  yang  dilakukan  Ratulangi  yang  hanya  dalam  beberapa
                minggu  dapat  mentransformasikan  ide  keindonesiaan  kepada  Silas
                Papare?  Yang  perlu  diperhatikan  adalah  bahwa  Ratulangi  dan
                kelompoknya tiba di Serui pada Juni 1946, sementara konferensi Malino



                                                                                 559
   566   567   568   569   570   571   572   573   574   575   576