Page 576 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 576

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                Belanda. Semoea telah balik poela kepada Belanda dan sekarang mereka
                                                                        127
                soedah berdjalan bikin  propoganda dengan pendoedoek.‖
                        Berbagai  tindakan  yang  dilakukan  Lukas  Rumkorem  akhirnya
                juga  disalahkan  dengan  tuduhan  bahwa  sebagai  pegawai  pemerintah
                Lukas Rumkorem telah beristri dua. Akibatnya Lukas Rumkorem ditahan
                pada  pertengahan  Agustus  1947  dan  dikirim  ke  penjara  di  Hollandia
                sambil menunggu pengadilan.
                                             128
                        Menurut sumber yang lain, yaitu Report of the committee New
                Guinea  pada  1950,  Lukas  Rumkorem  adalah  pendiri  Perserikatan
                Indonesia  Merdeka  (PIM)  pada  7  Oktober  1945.  Dalam  menjawab
                pertanyaan  yang  diajukan  komisi  tersebut  tentang  PIM,  Lukas
                Rumkorem menjelaskan alasan ditahan selama dua setengah tahun di
                penjara karena dituduh merencanakan membunuh Marcus Kaisiepo dan
                Frans Kaisiepo. Dalam wawancara dengan Hanoch Rumbrar, PIM yang
                didirikan tersebut bertujuan untuk memberikan informasi kepada rakyat
                Biak tentang perkembangan yang terjadi di luar Biak, terutama keadaan
                di Jawa menjelang proklamasi kemerdekaan.

                        Namun dalam perkembangannya PIM tidak dapat melaksanakan
                kegiatannya  karena  terdapat  pengawasan  yang  ketat  dari  pemerintah
                Belanda.  Partai  ini  akhirnya  mendapat  dukungan  dari  Corinus  Krey
                setelah tiba di Biak dari Hollandia pada 7 Agustus 1949. Pada 1 Oktober
                1949  diadakan  pertemuan  di  rumah  kepala  kampung  Yenures  yaitu
                David Rumaropen untuk mengadakan reorganisasi PIM.
                        Maka pada 5 Oktober 1949 diaktifkan kembali PIM di Bosnik di
                rumah  kediaman  Lukas  Rumkorem,  dengan  ketua  Lukas  Rumkorem,
                Corinus  Krey  ditunjuk  sebagai wakil  ketua PIM,  J.  Tarumaselly  sebagai
                penasehat sedangkan sekretarisnya adalah Petrus Warikar. Oleh karena
                kegiatan  Lukas  dianggap  menentang  Pemerintah  Belanda  maka  Lukas
                Rumkorem ditangkap dan dipenjarakan di Hollandia. Kehadiran PIM di
                Biak ini tampak dalam surat Inggamer sebagai angota PIM kepada Silas
                Papare  pada  14  desember  1949.   Kegiatan  yang  dilakukan  adalah
                                                 129
                pertemuan  secara  rahasia  untuk  menyebarluaskan  upaya  mendukung
                pemerintah  Indonesia  di  Biak.  Kegiatan  ini  kemudian  diketahui  oleh
                pemerintah, maka Corinus dan  kawan-kawannya ditahan dan dikirim ke
                penjara  Hollandia  dan  bersama  dengan  tahanan-tahanan  lain  dari
                daerah-daerah,  baik  dari  Irian  Barat  maupun  non-Irian  Barat  yang





                564
   571   572   573   574   575   576   577   578   579   580   581