Page 46 - Jurnal Sejarah Abad Historiografi Pendidikan Indonesia
P. 46
Mempertahankan Identitas dan Memenuhi Kebutuhan: Pendidikan Swasta di Pekalongan Awal Abad Ke-20 | 41
ka mentjapai tjita-tjita kemadjoean rakan pendidikan umum bagi masyarakat
lebih djaoeh, mengikoeti peroebahan justru tidak mampu memenuhi kebutuhan
zaman.”(Aliran Baroe, 1939) masyarakat. Keterbatasan akses terhadap
Generasi baru dari komunitas mas- kebijakan perluasan pendidikan tersebut
yarakat Arab juga menghendaki adanya justru mengarahkan masyarakat untuk me-
orientasi baru untuk pendidikan berkelan- nempuh jalan swadaya (pembentukan seko-
jutan. Meskipun terdapat pertentangan di- lah swasta oleh komunitas/perkumpulan).
antara generasi muda dan tua dalam tujuan Meskipun dalam praktik perluasan seko-
pendidikan, kemunculan HAS di Pekalon- lah dan usaha untuk menyediakan jenjang
gan kemudian menjadi faktor penting arah pendidikan melalui sekolah yang berkelan-
perkembangan pendidikan dalam jenjang jutan telah dilakukan, namun persyaratan
kuliyah Islam. yang memberatkan justru membatasi ak-
“Djadi bagi golongan Arab, tjoema ses masyarakat akan sekolah model Barat.
moerid keluaran sekolah HAS sadja Kebutuhan awal pendidikan masyarakat
jang boleh diterima memasoeki itoe Pekalongan berorientasi pada adat dan tr-
sekolahan. Kami sebetoelnja sangat adisi. Penyelenggaraan pendidikan dalam
merasa senang dan setoedjoe atas sekolah swasta berbeda secara substansial
pendirian sekolah ‘koeliyyah-Islam’ dan praktik karena masyarakat Kota Pe-
terseboet sebagaimana jang dioesoel- kalongan yang beragam. Sekolah-sekolah
kan diatas dan kami menoendjang diharapkan dapat berperan sebagai ‘pen-
serta memperkoeatkan akan adanja
voorstel itoe.” (Aliran Baroe, 1939) jaga’ adat-tradisi sekaligus pewaris pola
ekonomi generasi sebelumnya.
Perkembangan orientasi kuliyah Is- Pengajaran pengetahuan umum se-
lam juga didukung dari adanya lulusan bagaimana yang diterapkan pada sekolah
guru-guru yang berasal dari Timur-Ten- model Barat juga menjadi bagian penting
gah. Pengaruh pengajaran dari para guru tumbuhnya orientasi baru dalam sekolah
tersebut yang kemudian membentuk arah swasta. Dalam proses perubahannya, ori-
baru orientasi pendidikan ke arah kuliyah entasi baru dalam pendidikan mempunyai
Islam. Dengan demikian, perkembangan permasalahan dan mendapatkan pertentan-
sistem sekolah yang sangat dinamis, baik gan antara generasi tua dan generasi muda.
itu dari pihak pemerintah kolonial maupun Perubahan orientasi pendidikan menun-
perkembangan pemikiran dari golongan jukkan bahwa proses yang berlangsung
komunitas itu sendiri telah membawa arah dalam dunia pendidikan alternatif yaitu
baru orientasi pendidikan ke arah pendi- sekolah swasta sangatlah dinamis. Pendi-
dikan tinggi, pendidikan yang berkelanju- dikan non-pemerintah dalam bentuk seko-
tan yang sesuai dengan semangat zaman lah swasta tidak hanya mampu memenuhi
kala itu. kebutuhan pendidikan masyarakat secara
luas, akan tetapi juga mampu menunjuk-
PENUTUP kan bahwa pendidikan mampu berjalan di-
Pemerintah kolonial sebagai lembaga yang luar wewenang pemerintah melalui kebija-
mempunyai otoritas dalam menyelengga- kannya. Pendidikan non-pemerintah dalam
Vol. 03 | No. 1 | Juni 2019