Page 13 - eModul/ proposal
P. 13
F. Batas Minimal Prestasi Siswa
Setelah mengetahui indikator prestasi belajar diatas, guru perlu pula mengetahui
bagaimana menetapakan batas minimal keberhasilan belajar para siswanya. Hal ini penting
karena mempertimbangkan batas terendah prestasi siswa yang dianggap berhasil dalam arti
luas bukanlah perkara mudah. Keberhasilan dalam arti luas berarti yang meliputi ranah
cipta, rasa, dan karsa siswa (Syah, 2013: 150).
Ranah - ranah psikologis, walaupun berkaitan satu sama lain, kenyataanya sangat
sukar di ungkapkan sekaligus bila hanya melihat pada perubahan di satu ranah tertentu.
Angka terendah yang menyatakan kelulusan/keberhasilan belajar (passing grade)
skala 0-10 adalah 5,5 atau 6, sedangakan untuk sekala 0-100 adalah 55 atau 60. Alhasil pada
prinsipnya jika seorang siswa telah dapat menyelesaikan lebih dari separuh tugas atau dapat
menjawab lebih dari setengah instrument evaluasi dengan benar, ia di anggap telah
memenuhi target minimal keberhasilan belajar (Syah, 2013: 151).
G. Evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
a. Evaluasi Prestasi Kognitif
Mengukur kebehasilan siswa yang berdimensi kognitif (ranah cipta) dapat
dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan tes tertulis maupun tes lisan. Karena
semakin membengkaknya jumlah siswa di sekolah-sekolah, tes lisan dan perbuatan
hampir tak pernah digunakan lagi. Alasan lain mengapa tes lisan khususnya kurang
mendapat perhatikan ialah karena pelaksanaanya yang face to face (berhadapan
langsung).
Secara tidak langsung dampak negative yang di timbulkan oleh tes face to face
itu, yaitu sikap dan perlakuan yang subjektif dan kurang adil, sehingga soal yang di
ajukan pun tingkat kesukarannya berbeda antara satu dengan yang lainnya (Syah, 2013:
152).
b. Evalusi prestasi efektif
Dalam merencanakan penyusunan instrumen tes prestasi siswa yang berdimensi
efektif (ranah rasa) jenis-jenis prestasi internalisasi dan karakterisasi seharusnya
mendapat perhatian khusus.
Salah satu bentuk tes ranah rasa yang popular adalah “skala Likert” yang
tujuannya untuk mengidentifikasi kecenderungan sikap orang. (Syah, 2013: 153).
c. Evaluasi prestasi Psikomotor
10