Page 180 - Ebook_Atlas Gubernur-
P. 180
guna mempertahankan kemerdekaan Indonesia. untuk kembali berkuasa di Indonesia. Salah
Sementara itu, pada Januari 1946 pusat satu upaya tersebut adalah mendirikan dewan
pemerintahan nasional terpaksa dipindahkan penasihat yang beranggotakan delapan orang dan
ke Yogyakarta. Hal itu membuat Kantor Pusat mewakili dua agama, yaitu Nasrani dan Islam.
Gubernur Maluku berpindah ke Yogyakarta, yakni Pembentukan dewan penasihat itu berhubungan
di Margokridongo, kendati Kantor Pembantu dengan janji Ratu Belanda untuk memberi
Gubernur Maluku di Jakarta yang dipimpin oleh otonomi bagi Indonesia sama seperti yang sudah
Wim Tutopoly tetap dibuka. diberikan pada daerah jajahan Belanda yang
lain. Untuk mewujudkan janji tersebut, dewan
Pada masa awal kepemimpinannya, Gubernur penasihat mengingatkan pemerintah agar tidak
Latuharhary menghadapi masalah seputar menunda reorganisasi internal di Ambon hingga
prasangka yang telanjur berkembang dalam situasi di Jawa memungkinkan. Hal itu membuat
masyarakat umum yang meragukan loyalitas masyarakat Maluku terpecah. Terdapat kelompok
orang Ambon akibat pengalaman masa kolonial. yang menginginkan Ambon berstatus seperti
Namun, Latuharhary berusaha meyakinkan Curaçao dan Suriname. Sementara itu, kelompok
bahwa masyarakat Ambon secara keseluruhan lain menginginkan Ambon menjadi bagian
tetap berada di belakang Republik dalam rangka dari Indonesia karena secara ekonomis masih
perjuangan mempertahankan kemerdekaan bergantung dengan Indonesia.
Indonesia. Sementara itu, Belanda terus berupaya
J. Latuharhary (baris pertama paling kiri) saat mengikuti perundingan Indonesia-Belanda di Kapal Renville. Dok. Arsip
Nasional Belanda.
166 ATLAS SEJARAH INDONESIA: GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA