Page 36 - Ebook_Atlas Gubernur-
P. 36

2.2 Menyatukan Kaum Republik




                 Pada bulan-bulan awal kemerdekaan Indonesia     terhadap keluarga bangsawan uleebalang di Pidie,
                 situasi keamanan di Sumatra kawasan utara       Aceh, beberapa waktu sebelumnya.
                 cukup rawan. Para pemuda yang tergabung dalam
                 kelaskaran tidak kerap terlibat dengan upaya    Sementara itu, di luar lingkaran pemerintah
                 pelucutan senjata kepada tentara Jepang, Sekutu,   para pemuda yang berafiliasi dengan
                 atau kelompok yang dianggap dekat dengan kedua   kelompok-kelompok kirisudah tidak sabar ingin
                 pihak. Selain itu, beberapa wilayah mengalami   menggantikan “daulat tuanku” ke “daulat rakyat.”
                 pergolakan karena dilanda revolusi, terutama di   Tiga hari setelah pertemuan itu Gubernur Hasan
                 Sumatra Timur dan Aceh.Situasi yang memanas     meninggalkan Medan untuk berkeliling Sumatra.
                 menyebabkan bentrokan kepentingan antarsesama   Tekanan kelompok pemuda revolusioner untuk
                 anak bangsa.Sebagai gubernur, Teuku Mohammad    melakukan kudeta terhadap raja-raja semakin
                 Hasan dihadapkan pada situasi yang pelik. Gejolak   tidak terelakkan. Pada 3 Maret 1946 kudeta
                 terjadi di sana-sini. Hasan banyak terlibat dalam   terhadap sultan-sultan di Sumatra Timur
                 menangani kisruh antarelite yang dilanda revolusi   dilancarkan kelompok Persatuan Perjuangan.
                 atau tantangan dari pihak Sekutu dan Belanda.   Beberapa nama yang menjadi pimpinan gerakan
                                                                 ini adalah tokoh-tokoh PKI Sumatra, seperti Karim
                 Di Sumatra Timur friksi antara laskar pemuda dan   M.S., Nathar Zainuddin, dan Junus Nasution.
                 pihak kerajaan yang konservatif juga akut.Para   Tuntutan untuk menciptakan tentara rakyat,
                 pemuda memiliki kekuatan fisik yang tangguh,    pemerintahan rakyat, dan pengambilalihan
                 tetapi terbelah sehingga setiap upaya untuk     perkebunan serta aset milik Belanda lainnya
                 bersatu-padu kadang malah cenderung bersifat    menjadi dorongan utama meletusnya revolusi
                 destruktif. Di sisi lain, pihak kerajaan bersikeras   sosial di Sumatra Timur.Hasan sendiri sedang
                 mempertahankan kekuasaan yang membuatnya        berada di Sumatra Selatan ketika peristiwa
                 makin terisolasi dari masyarakat. Pengaruh pihak   berdarah itu berlangsung.
                 kerajaan Melayu dan Simalungun, misalnya, hanya
                 sebatas di wilayah etnik mereka sendiri.        Di Tanjung Balai ribuan orang berkumpul karena
                                                                 mendengar rumor pihak Belanda akan mendarat di
                 Tanggung jawab yang diemban Gubernur Teuku      sana. Mereka mengantisipasi kembalinya Belanda
                 Mohammad Hasan dan wakilnya, dr. Amir, untuk    melalui perantara sultan-sultan dalam Comite van
                 memperantarai dua kelompok tersebut bukan       Ontvangst.Mereka juga mengambil alih kekayaan
                 perkaramudah. Pada 3 Februari 1946 diadakan     kesultanan yang dijustifikasi sebagai “perampasan
                 pertemuan antara pemerintah Karesidenan         properti musuh adalah berguna untuk perjuangan
                 Sumatra Timur dan semua sultan dan raja di      nasional”. Sekitar 140 orang terdiri atas sultan dan
                 wilayah itu.Seluruh sultan di Sumatra Timur     keluarganya dibunuh kelompok pemuda Persatuan
                 hadir, kecuali dari Serdang. Gubernur Hasan     Perjuangan Kudeta meluas ke Labuhan Batu,
                 memanfaatkan momentum itu untuk membujuk        Rantau Prapat, Deli, Serdang, Langkat,dan Sunggal.
                 para sultan menerima sistem demokrasi dalam
                 kerangka negara Republik Indonesia.             Ketika Gubernur Hasan kembali ke Medan pada 21
                                                                 Maret, ketegangan yang diciptakan oleh kelompok
                 Dalam pidatonya Hasan menganjurkan agar         pemuda semakin nyata. Pada saat yang sama
                 raja-raja di Sumatra Timur jangan ragu berdiri   beredar desas-desus bahwa kedudukan Hasan juga
                 di belakang Republik yang didukung seluruh      akan dikudeta. Gubernur Hasan sempat tinggal
                 rakyat. Dia menambahkan bahwa  pemerintahan     beberapa lama di Medan. Pada 27 April Gubernur
                 Republik tidak akan menghapuskan struktur       Hasan dengan ditemani Mr. Hermani menuju
                 kerajaan. Dalam pertemuan itu para sultan       Pematangsiantar. Namun, rencana kudeta itu gagal
                 menyatakan keberpihakannya terhadap Presiden    karena perpecahan dalam kelompok revolusioner
                 Sukarno dan pemerintahan nasional. Mereka       sendiri, yakni antara kubu Junus Nasution dan
                 berkomitmen untuk ikut serta mempertahankan     Nathar Zainuddin. Hasan mengalami pergolakan
                 kemerdekaan Indonesia. Sebuah prasyarat         dan menjadi bagian dari sisa penguasa lokal yang
                 diajukan, yakni dengan tergabungnya mereka      memiliki ikatan emosional dengan Belanda, tetapi
                 dalam Komite Nasional Indonesia (KNI) semacam   juga berada di bawah tekanan laskar pemuda yang
                 Dewan Perwakilan Rakyat.Perubahan sikap ini     menuntut revolusi sosial.
                 dilatarbelakangi dengan terjadinya pembunuhan



                 22                                               A
                 22
                                                                  ATLAS SEJARAH INDONESIA: GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIATLAS SEJARAH INDONESIA: GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41