Page 31 - Ebook_Atlas Gubernur-
P. 31

2. Menjadi Gubernur Sumatra




                   Dalam rapat KNI, pemerintah pusat mengambil      Pada 3 Oktober 1945 Hasan mengeluarkan
                   putusan bahwa Sumatra akan menjadi satu          dekrit pertamanya yang berisi bahwa siapa
                   provinsi dan dipimpin oleh seorang gubernur.     pun harus menerima perintah langsung dari
                   Dokter Amir, seorang tokoh Sumatra Utara         otoritas Republik dan berhenti bekerja dari kantor
                   yang juga menteri negara merekomendasikan        yang tidak mengibarkan bendera Merah Putih.
                   agar Teuku Mohammad Hasan ditunjuk sebagai       Untuk meneruskan intruksi Gubernur Hasan,
                   Gubernur Sumatra. Menurutnya, Hasan memiliki     diterbitkanlah Koran Soeloeh Merdeka sekaligus
                   pendidikan yang tinggi dan pengalaman bekerja    menyebarluaskan kabar pengangkatan pejabat
                   dalam bidang pemerintahan. Kemudian. Amir        negara di Sumatra. Barulah pada 6 Oktober
                   sendiri ditunjuk menjadi pendamping Hasan        bendera Merah Putih secara resmi berkibar pada
                   sebagai wakil gubernur. Pada 29 September        rapat akbar di alun-alun kota yang dihadiri ribuan
                   1945 Teuku Mohammad Hasan dilantik sebagai       peserta. Untuk merangkul kaum Republikan, Hasan
                   Gubernur Sumatra dengan ibu kota Medan. Dalam    melakukan muhibah ke penjuru wilayah Sumatra
                   memoarnya, Hasan mengaku bersedia menerima       untuk meyakinkan bahwa setiap pemimpin daerah
                   penunjukan dirinya itu semata-mata karena cita-  di Sumatra harus mendukung negara Republik
                   citanya demi mengabdi pada Indonesia merdeka.    Indonesia.
                   Untuk membantunya mengelola pemerintahan,
                   Hasan mengangkat sepuluh orang residen untuk     Pada 26 November, Hasan bertemu dengan
                   seluruh Sumatra. Selain itu, ia juga mengangkat   Letnan Jenderal Sir Philip Christison di Medan.
                   delapan orang staf gubernuran untuk membantu     Komandan Sekutu di Indonesia itu membujuk
                   program kerja di berbagai karesidenan yang telah   Hasan untuk menjadikan Sumatra dalam
                   ditetapkan.                                      pemerintahan tersendiri yang terpisah dari Jawa.
                                                                    Hasan menolaknya. Sebagai gubernur dari negara
                                                                    berdaulat, Hasan hanya bersedia menempuh
                                                                    kebijakan yang seturut dengan keputusan
                                                                    pemerintah pusat di Jawa.









                                     ”Demokrasi itu sebenarnya sedjak

                                          dahulu kala telah ada dalam

                                 masyarakat kita di Sumatra ini. Dalam

                                  negeri di Minangkabau, atau luhak di

                                  Tapanuli, hak rakyat dibela dan kata-

                                            mufakat dijunjung tinggi.”




                                   (Pidato Hasan di hadapan para raja dan sultan di Sumatra Timur)














                 ATLAS SEJARAH INDONESIA: GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA                                       17
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36