Page 25 - Adaptasi Makhluk Hidup
P. 25
dengan perlahan akan berubah menjadi hijau pula. Jika ia berada
di batang pohon yang berwarna cokelat, ia pun merubah kulitnya
secara perlahan menjadi berwarna cokelat. Begitu pula saat ia
berada di tanah yang berwarna hitam, maka dengan perlahan
kulit bunglon berwarna hitam pula. Tingkah laku bunglon seperti
yang disebutkan tadi disebut dengan mimikri.
Begitu pula saat ia mencoba mencari makan. Kulitnya yang
dapat berubah-ubah sesuai dengan tempat yang ia pijak
digunakan untuk menyamar. Mangsa tidak dapat melihat
bunglon, namun bunglon dapat melihat mangsanya. Mangsa yang
tidak mengetahui posisi bunglon secara pasti akan merasa biasa
saja, tidak khawatir bahaya mengancam dirinya. Nah, saat itulah
bunglon segera menangkap dan menyantap mangsanya yang
sudah dekat pada dirinya. Berbeda dengan hewan yang tidak
dapat menyamar. Mangsa tersebut pasti akan merasa khawatir
adanya bahaya yang mengancamnya, sebab hewan sangat peka
terhadap lawan yang mendekatinya.
3. Pohon Jati
Pada musim kemarau udara sangat panas. Untuk
menghadapi musim kemarau, pohon jati melakukan adaptasi
tingkah laku. Bentuk dari adaptasi itu adalah menggugurkan
daun-daunnya. Cara
penyesuaian diri seperti itu
memang hanya terjadi di
musim kemarau saja.
Penyesuaian itu dilakukan
bertujuan untuk mengurangi
penguapan air. Dengan
bergugurnya daun-daun, maka
pohon jati dapat menghemat
kandungan air yang ada
23