Page 54 - AKIDAH DAN ILMU KALAM E-BOOK
P. 54
d. Murji‟ah Murni
e. Murji‟ah Sunni (tokohnya adalah Abu Hanifah)
Sementara itu, Muhammad Imarah (I. 1931) menyebutkan 12 sekte
Murji‟ah, yaitu sebagai berikut:
a. Al-Jahmiyah, pengikut Jahm bin Shafwan
b. Ash-shalihiyah, pengikut Abu Musa Ash-Shalahiy
c. Al-Yunushiyah, pengikut Yunus As-Samary
d. Asy-Syamriayah, pengikut Abu Samr dan Yunus
e. Asy-Syawbaniyah, pengikut Abu Syawban
f. Asy-Ghailaniyah, pengikut Abu Marwan Al-Ghailan bin Marwan Ad-
Dimsaqy
g. An-Najariyah, pengikut Al-Husain bin Muhammad An-Najr
h. Al-Hanafiyah, pengikut Abu Hanifah An-Nu‟man
i. Asy-Syabibiyah, pengikut Muhammad bin Syabib
j. Al-Mu‟aziyah, pengikut Muadz ath-Thawmy
k. Al-Murisiyah, pengikut Basr Al-Murisy
l. Al-Karamiyah, pengikut Muhammad bin Karam As-Sijistany
Harun Nasution secara garis besar mengklasifikasikan Murji‟ah
30
menjadi dua sekte, yaitu golongan moderat dan golongan ekstrem. Atau
bisa juga disebut Murji‟ah al-Sunnah dan Murji‟ah al-Bid‟ah sebagai mana
31
yang tercantum dalam buku karya Prof. Dr. Imam Muhammad Abu Zahrah.
Murji‟ah moderat berpendirian bahwa pendosa besar tetap mukmin, tidak
kafir, tidak pula kekal di dalam neraka. Mereka disiksa sebesar dosanya dan
diampuni oleh Allah SWT.
Iman adalah pengetahuan tentang Tuhan dan Rasul-rasulNya serta
yang datang dariNya secara keseluruhan, namun dalam garis besar. Iman
tidak bertambah dan tidak pula berkurang. Tidak ada perbedaan manusia
dalam hal ini. Penggagas pendirian ini adalah Al-Hasan bin Muhammad bin
30
Prof. Dr. Abdul Rozak, M.Ag dan Prof. Dr. Rozihon Anwar, M.Ag, Ilmu Kalam (Bandung: Pustaka
Setia, 2012) Cet. 1 Edisi Revisi, hlm. 74.
31
Prof. Dr. Imam Muhammad Abu Zahrah, Aliran Politik dan Aqidah dalam Islam (Jakarta: Logos
Publishing House, 1996), hlm. 148.
46