Page 55 - AKIDAH DAN ILMU KALAM E-BOOK
P. 55

„Ali bin Thalib, Abu Hanifah, Abu Yusuf, dan beberapa Ahli Hadis.


                                 Adapun yang termasuk kelompok ekstrem adalah Al-Jahmiyah, Ash-

                          Shalihiyah,  Al-Yunusiyah,  Al-Ubaidiyah,  dan  Al-Hasaniyah.  Pandangan
                                                                               32
                          tiap-tiap kelompok itu dapat dijelaskan seperti berikut:

                          1.  Al-Jahamiyah di pelopori oleh Jahm bin Safwan. Menurut paham ini, iman
                              adalah mempercayai Allah SWT, rasul-rasul-Nya, dan segala sesuatu yang

                              datangnya dari Allah SWT. Sebaliknya, kafir yaitu tidak mempercayai hal-

                              hal  tersebut  diatas.  Apabila  seseorang  sudah  mempercayai  Allah  SWT,
                              rasul-rasul-Nya dan segala sesuatu yang datang dari Allah SWT, berarti ia

                              mukmin  meskipun  ia  menyatakan  dalam  perbuatannya  hal-hal  yang
                              bertentangan  dengan  imannya,  seperti  berbuat  dosa  besar,  menyembah

                              berhala, dan minum-minuman keras. Golongan ini juga meyakini bahwa
                              neraka itu tidak abadi, karena keabadian hanya bagi Allah SWT semata.

                          2.  As-Shalihiyah diambil dari nama tokohnya, Abu Hasan As-Shalihi. Sama

                              dengan  pendapat  Al-Jahamiyah,  golongan  ini  berkeyakinan  bahwa  iman
                              adalah semata-mata hanya ma‟rifat kepada Allah SWT, sedangkan kufur

                              (kafir) adalah  sebaliknya.  Iman  dan  kufur  itu tidak  bertambah  dan  tidak
                              berkurang.

                          3.  Al-Yunusiyah  dan  Ubaidiyah  adalah  pengikut  Yunus  bin  An-Namiri.
                              Menurut  golongan  ini,  iman  adalah  totalitas  dari  pengetahuan  tentang

                              Tuhan, kerendahan hati, dan tidak takabur; sedang kufur kebalikan dari itu.

                              Iblis dikatakan kafir bukan karena tidak percaya kepada Tuhan, melainkan
                              karena ketakaburannya. Mereka pun meyakini bahwa perbuatan jahat dan

                              maksiat sama sekali tidak merusak iman.

                          4.  Hasaniyah,  menyebutkan  bahwa  jika  seseorang  mengatakan,  “saya  tahu
                              Tuhan  melarang  makan  babi,  tetapi  saya  tidak  tahu  apakah  babi  yang

                              diharamkan itu adalah kambing ini”. Orang tersebut mukmin, bukan kafir.
                              Begitu  pula  orang  yang  mengatakan,”saya  tahu  Tuhan  mewajibkan  naik

                              haji ke kakbah, tetapi saya tidak tahu apakah kakbah di india atau tempat
                                   33
                              lain”.


                          32
                             Prof. Dr. Abdul Rozak, M.Ag dan Prof. Dr. Rozihon Anwar, M.Ag, Ilmu Kalam,...  hlm. 75.
                   33
                     Prof. Dr. Abdul Rozak, M.Ag dan Prof. Dr. Rozihon Anwar, M.Ag, Ilmu Kalam,...  hlm. 75.

                                                           47
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60