Page 70 - AKIDAH DAN ILMU KALAM E-BOOK
P. 70

perbuatan  manusia,  baik  perbuatan  jahat  maupun  perbuatan  baik,

                                 hanya saja manusia mempunyai bagian atau peran dalam mewujudkan
                                 perbuatan-perbuatan  itu.  Tenaga  yang  diciptakan  dalam  diri  manusia

                                 mempunyai  efek  untuk  mewujudkan  perbuatan-perbuatan  tersebut.
                                 Itulah  yang  disebut  kasb  atau  acquisition  dalam  teori  al-asy‟ari  .

                                 Kemudian Tuhan tidak dapat dilihat di akhirat. Akan tetapi an-najjar

                                 mengatakan  bahwa  Tuhan  dapat  saja  memindahkan  potensi  hati
                                 (ma‟rifat) pada mata sehingga manusia dapat melihat Tuhan.

                                     Pendapat an-najjar tentang kasb mengindikasikan moderasi paham
                                 jabariyyah,  yang  tidak  menganggap  manusia  sebagai  wayang  yang

                                 gerakannya  tergantung  pada  dalang.  Bagi  an-najjar,  tenaga  yang

                                 diciptakan  Tuhan  dalam  diri  manusia  mempunyai  efek  untuk
                                 mewujudkan  perbuatan-perbuatannya  tersebut.  Dalam  kaitan  ini,

                                 mungkin  dapat  diduga  bahwa  pandangan  al-asy‟ari  tentang  “kasb”
                                 sebagai dipahami oleh an-najjar, sehingga tidak berlebihan apabila ada

                                 yang mengatakan bahwa paham al-asy‟ariyyah sebagai lebih condong
                                 ke paham jabariyyah.



                              2.  Ad-Dhirar
                                     Nama  lengkapnya  adalah  Dhirar  bin  Amr,  tidak  diketahui  secara

                                 lengkap biografinya. Imam Al-syahrastani memasukan Dhirar bin Amr
                                 sebagai  kelompok  jabariyyah  moderat,  karena  Dhirar  dan  Najjar

                                 memiliki  paham  moderat  yangmenengahi  paham  Qadariyyah  yang
                                 dibawa  oleh  Ma‟bad  al-juhani  dan  Ghailan  Dimisqi  dengan  paham

                                 Jabariyah yang dibawa oleh Jahm bin Shofwan.

                                     Pendapat  Dhirar  tentang  perbuatan  manusia  adalah  sama  dengan
                                 An-najjar, yakni bahwa manusia tidak hanya merupakan wayang yang

                                 digerakkan  wayang.  Manusia  mempunyai  bagian  dalam  perwujudan

                                 perbuatannya    semata-mata    tidak   dipaksa    dalam    melakukan
                                 perbuatannya. Menurut Dhirar, suatu perbuatan dapat ditimbulkan oleh

                                 dua  pelaku  secara  bersamaan,  yakni  perbuatan-perbuatan  yang
                                 diciptakan Tuhan dan  perbuatan yang  diusahakan  (iktasaba/acquired)

                                 oleh  manusia.  Dengan  kata  lain,  Tuhan  dan  bekerjasama  dalam
                                 mewujudkan  perbuatan-perbuatan  manusia.  Dan  karenanya,  manusia


                                                           62
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75