Page 65 - AKIDAH DAN ILMU KALAM E-BOOK
P. 65
tetapi timbul karena qadha dan qadar Tuhan yang menghendaki
demikian.
Di antara pemuka Jabariyah ekstrim adalah berikut ini :
1) Jahm bin Shofyan
Nama lengkapnya adalah Abu Mahrus Jaham bin Shafwan.
Ia berasal dari Khurusan, bertempat tinggal di Khufah, ia seorang
da‟i yang fasih dan lincah (orator), ia menjabat sebagai sekretaris
Harits bin Surais, seorang mawali yang menentang pemerintah
Bani Umayah di Khurasan. Ia ditawan kemudian dibunuh secara
politis tanpa ada kaitannya dengan agama.
Sebagai seorang penganut dan penyebar faham Jabariyah,
banyak usaha yang dilakukan Jahm yang tersebar ke berbagai
tempat, seperti ke Tirmidz dan Baik. Pendapat Jahm yang berkaitan
dengan persoalan teologi adalah sebagai berikut :
a. Manusia tidak mampu untuk berbuat apa-apa. Ia tidak
mempunyai daya, tidak mempunyai kehendak sendiri, dan tidak
mempunyai pilihan. Pendapat Jahm tentang keterpaksaan ini
lebih terkenal dibanding dengan pendapatnya tentang surga dan
neraka, konsep iman, kalam Tuhan, meniadakan sifat Tuhan
(nahyu as-sifat), dan melihat Tuhan di akhirat.
b. Surga dan neraka tidak kekal. Tidak ada yang kekal selain
Tuhan. tentang keberadaan syurga-neraka, setelah manusia
mendapatkan balasan di dalamnya, akhirnya lenyaplah syurga
dan neraka itu. Dari pandangan ini nampaknya Jaham dengan
tegas mengatakan bahwa, syurga dan neraka adalah suatu
tempat yang tidak kekal
c. Iman adalah ma‟rifat atau membenarkan dalam hati. Dalam hal
ini, pendapatnya sama dengan konsep iman yang dimajukan
kaum Murji‟ah.
d. Kalam Tuhan adalah makhluk. Allah Maha Suci dari segala
sifat dan keserupaan dengan manusia seperti berbicara,
mendengar dan melihat. Begitu pula Tuhan tidak dapat dilihat
dengan indera mata di akhirat kelak
2) Ja‟d bin Dirham
57