Page 62 - AKIDAH DAN ILMU KALAM E-BOOK
P. 62
Kami. Katakanlah: “Adakah kamu mempunyai keterangan yang bisa kamu
untukkan kepada Kami? Kamu hanya meuruti sangkaan-sangkaan saja, dan
kamu hanya berdusta.” Katakanlah: “Maka hanya Allah-lah yang mempunyai
alasan yang kuat.” (QS. Al-An‟am [6]: 148-149)
Difirmankan Allah SWT :
۟
َّ
َ
َ
َ
يِه ۦ ًَُِِّد يِه اٌْه َّ شَح َ لَّّ اًُإْٓاَتاء ْٓ َ لَّّ ُيْنًَّ ٍءَٔش يِه ۦ ًَُِِّد يِه اًَْذَثَع ا َ ه ُ َّ ّٰٱ ءْٓاَش ْ َْل اُْك َ شْشأ َيِٗزلٱ َلاَقّ َ
َ
َ
َ
َ
ْ
ْ
ْ
َّ
ُي٘ ِ ثُولٱ ُغَلَثلٱ َّ لَّا ِ لُع ُْ شلٱ َٔلَع ْلَِف ْن ِ ِِلْثَق يِه َيِٗزلٱ َل َ عَف َ ِلَزَك ٍءَٔش
ٓۚ
ٓۚ
ِ
َ
ْ
“Dan orang-orang musyrik berkata: Jikalau Tuhan menghendaki tentu
kami tidak akan menyembah apapun selain dari pada-Nya. (tidak) kami dan
tidak pula bapak-bapak kami, dan tentu kami tidak akan mengharamkan
sesuatu pun tanpa (izin)Nya.” Demikian pulalah diucapkan oleh orang-orang
sebelum mereka. Maka bukanlah kewajiban Rasul-rasul itu hanya
menyampaikan (seruan) yang nyata?” (QS. An-Nahl [16]: 35)
Dan Firman Allah SWT :
َّ ۟
َ
َّ
ْ َ ۟
۟
ْ َ
ْ ىا ْٓۥ َُ َ و َ عغأ ُ َّ ّٰٱ ُءْٓاَشَٗ ْ ْ َّ ل ي َ ه ُ نِعطًُأ اٌُْ َ هاء َيِٗزلِل اّ ُ شَفَك َيِٗزلٱ َلاَق ُ َّ ّٰٱ ُ نُوَق َ ص َ س اَّوِه اُْقِفًأ ْنَُِل َلِ٘ق اَراّ
ِ َ
ْٓ
َ
ِ
َ
ٍ ي٘ ِ ثُْه ٍلَلَظ ِٔف َّ لَّا ْنُرًأ
ِ
“Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Nafkahkanlah sebagian dari
apa-apa yang telah dikaruniakan Allah kepada kamu!” (maka) berkatalah
orang-orang kafir itu kepada orang-orang Mukmin: “Apakah (perlu) kami
memberi makan orang yang jika Allah mengehndaki tentu Dia memberinya
makan? Kamu benar-benar berada dalam kesesatan!” (QS. Yasin [36]: 47)
Dan firman-Nya lagi :
ْ
ُ
َىُْص ُ شْخَٗ َّ لَّا ْنُُ ْ ىا ٍ نلِع ْ يِه َ ِلَز ِ ت ْنَُِل ا َ ه ْنُُاًْذَثَع ا َ ه ُي وْح َّ شلا ءاَش ْ َْل اْلاَقّ
َ
ۖ
َ
ِ
ِ
َ
َ
“Dan mereka berkata: Jikalau yang Maha Pengasih menghendaki,
niscaya kami takkan menyembah mereka itu.” Ingatlah, bahwa mereka ini
tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu. Mereka hanya berdusta” (QS.
Az-Zukhuf [43]: 20)
Menurut paham Ahlus Ssunnah, bahwa segala sesuatu itu memang
dijadikan oleh Allah SWT. Tetapi Allah SWT juga menjadikan ikhtiar dan
kasab bagi manusia. Sesuatu yang diperbuat manusia adalah pertemuan ikhtiar
manusia dengan takdir-Nya. Ikhtiar dan kasab hanya sebagai sebab saja, bukan
yang mengadakan atau menciptakan sesuatu. Umpamanya, kalau sesuatu
benda tersentuh api, maka ia terbakar. Bila orang itu makan maka kenyanglah.
54