Page 27 - E- Modul penelitian Tata Rias dan Kecantikan
P. 27
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
H. Elemen-elemen dalam Pembelajaran Meta Kognitif
PROGRAM STUDI PENDIDIKANTATA RIAS DAN KECANTIKAN
Jln. Prof.Dr. Hamka – Air Tawar Padang 25131Telp (0751) 7051147 (0751) 445087
Metakognitif merupakan suatu proses dimana seseorang individu berfikir mengenai pemikiran
dirinya semasa melakukan aktiviti kognitif yang bermakna dan berkesan (Flavel:1976, 1978).
Flavel membagikan metakognitif kepada pengetahuan metakognitif dan pengalaman metakognitif.
Pengetahuan metakognitif merujuk kepada pengetahuan yang boleh digunakan untuk mengawal
proses-proses kognitif. Beliau telah mengenal tiga jenis pengetahuan yang mempengaruhi
pengetahuan aitu pengetahuan regulasi diri, pengetahuan mengenai tugas pengetahuan mengenal
strategi. Pengalaman metakognitif merangkumi strategi metakognitif atau pengawalan
metakognitif (Brown, 1987). Ia merupakan proses yang berkelanjutan, digunakan untuk
mengawal aktivititas-aktivititas kognitif mencapai tujuan sesuatu tugasan pembelajaran. Antara
aktivitas-aktivitas yang terlibat seperti perancangan, pengesanan, pengurusan, penyemakan,
merefleksikan dan membuat penilaian.
Forgaty (1994), menjelaskan metakognitif adalah kesadaran untuk mengetahui apa yang
diketahui dan apa yang tidak diketahui. Selanjutnya juga dijelaskan metakognisi adalah kesadaran
dan kawalan terhadap tingkah laku pemikiran sendiri.
Menurut Forgaty (1994) ada tiga hal bagi memupuk kemahiran metakognisi mahasiswa iaitu:
1. Teknik merancang, merupakan sebuah cara untuk mengenal pasti proses berfikir sehingga
dapat dilaksanakan dengan berkesan bagi mencapai tujuan yang ditetapkan.
a. Mengenal pasti proses berfikir dalam membuat proposal penelitian (menentukan
permasalahan penelitian/judul penelitian, merumuskan masalah penelitian, merumuskan
kajian teori, merancang kerangka berfikir, merumuskan hipotesis/pertanyaan penelitian
dan merumuskan metode penelitian, populasi dan
b. sampel/objek penelitiani, desain penelitian, instrument penelitian dan teknik analisis data)
1) Mengenal pasti bagaimana proses pemikiran kreatif dapat dilaksanakan dengan
berkesan bagai mencapai tujuan dalam menyusun proposal.
2) Mahasiswa menentukan tujuan yang hendak dicapai
3) Meramal kepusan/memberi alasan mengapa mereka menciptakan ide tersebut dalam
menyusun proposal penelitian tersebut.
Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan Page
27