Page 91 - E- Modul Penelitian Tata Rias dan Kecantikan
P. 91
2. Cara membuat kerangka berfikir
Kerangka berfikir penelitian dibuat dalam bentuk gambar (skema) yang menunjukkan
jenis serta hubungan antar varibel yang diteliti dan variabel lainnya. Seringkali tidak
semua variabel diukur dalam penelitian, sehingga pada diagram hendaklah diberi
keterangan sebagai batas-batas lingkup penelitian. Dianjurkan kerangka berfikir di kutip
dari konsep yang telah baku, atau pengembangan atau modifikasi atau penggabungan dari
kerangka berfikir yang baku.Jangan lupa untuk menyebutkan sumbernya. Berikut ini
adalah langkah-langkah dalam membuat kerangka berfikir penelitian:
a. Identifikasi kembali topik penelitian terutama variabel penelitian
b. Identifikasi kerangka berfikir dalam kajian teori sebagai dasar membuat
kerangkaberfikir
c. Gambarkan melalui skema hubungan antar varibel yang akan diteliti
d. Pastikan semua variabel penelitian yang akan diteliti sudah diakomodir dalam skema
kerangka berfikir penelitian
e. Jika dalam gambar kerangka berfikir penelitian ada variabel yang tidak diteliti,maka
berikan keterangan atau penjelasan (secara umum garis menunjukkan variabel yang
diteliti dan garis putus-putus menunjukkan variabel yang tidak diteliti).
f. Berikan uraian secara singkat dan jelas bagaimana konsep-konsep tersebut
mempengaruhi konsepatau variabel yang lain.
G. Hipotesis / pertanyaan penelitian
1. Hipotesis
a. Pengertian Hipotesis
Hipotesis, berasal dari kata hipo (lemah) dan tesis (pernyataan). Jadi hipotesis
adalah pernyataan yang masih lemah, maka perlu di uji untuk menegaskan apakah
hipotesis tadi dapat di terima atau harus diterima atau harus ditolak, berdasarkan fakta
atau data empirik yang telah dikumpulkan dalam penelitian. Hipotesis dapat
didefinisikan sebagai: “Penjelasan sementara yang diajukan untuk menerangkan
fenomena problematik atau persoalan penelitian yang dihadapi”
Secara opersional hipotesis adalah ‘suatu pernyataan tentang hubungan antara dua
variable atau lebih yang memumingkinkan untuk pembuktian secara empirik. Ciri
perumusan hipotesis yang baik:
1) Merupakan kalimat deklaratif.
2) Mengekspresikan korelasi dua variabel atau lebih.
3) Merupakan jawaban tentative (sementara) terhadap permasalah
4) Memungkinkan untuk dibuktikan secara empirik.
91
E-Modul Penelitian Tata Rias dan Kecantikan