Page 111 - E- Modul penelitian Tata Rias dan Kecantikan
P. 111
Suatu hal yang sering dipersoalkan dalam hubungan dengan hipotesis ini ialah “apakah
setiap penelitian harus mempunyai hipotesis?” jawaban terhadap pertanyaan ini dapat “ya”
dan dapat pula “tidak”. Jika penelitian itu adalah penelitian ilmiah seperti yang mode
disajikan disini, jawabannya “ya”. Dalam penelitian ilmiah komponen-komponen utama
yang menuntun langkah-langkah yang dilakukan adalah : Masalah – Hipotesis – Data – Hasil
– Analisis - Hipotesis – Data – Hasil –Analisis - Hipotesis – Data – Hasil – Analisis –
Kesimpulan. Komponen-komponen itu dijalin secara serasi oleh teori tertentu, dan
penelitiannya dituntun secara tertib oleh metodologi tertentu.
Contoh Hipotesis penelitian:
1) Ada hubungan kebiasaan seringnya membersihkan wajah terhadap kulit wajah
berjerawat.
2) Adanya pengaruh pemberian pelembab kepada kulit berjerawat terhadap kulit jerawat
meradang.
3) Perbedaaan pengaruh penggunaan pelembab wajahterhadap kulit wajah berminyak
sebelum dan sesudah penggunaan.
2.Pertanyaan Peneliti
1) Pengertian Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian merupakan pertanyaan eksplisit tentang sesuatu yang ingin
diketahui oleh peneliti. Pertanyaan peneliti dirumuskan dari pokok permasalahan yang
hendak akan diteliti, selain itu pertanyaan peneliti juga menentukan tujuan penelitian dan
metode yang akan digunakan. Jika diibaratkan, pertanyan penelitian adalah kompas karena
menentukan arah penelitian. Pertanyaan penelitian kualitatif pada dasarnya terdapat
perbedaan rumusan pertanyaan penelitian pada riset kualitatif dan kuantitatif. Rumusan
penelitian pada riset kualitatif bersifat flesibel karena hakikat metodologinya yang
bertujuan untuk memahai atau memaknai suatu fenomena. Umumnya, penelitian kualtatif
hendak menjawab pertanyaan yang diaawali “apa” atau “bagaimana”, dalam riset kualitatif
penelitian dimungkinkan untuk merevisi atau menyesuaikan rumusan pertanyaan
penelitian.