Page 52 - D:\PERANGKAT\LKPD\
P. 52
a. EIC mengalami defisit karena berbagai faktor, terutama tingginya biaya perang
dan praktik korupsi yang merata di semua tingkatan.
b. adanya niat pemerintah Inggris untuk membuat perubahan mendasar terkait
kebijakan-kebijakan di India.
4. Persamaan pembubaran BEIC dan VOC, yaitu adanya parktik korupsi di semua
tingkatan yang membuat keuntungan dari perdagangan dan aktivitas di wilayah dagang
tidak mampu mengganti modal yang sudah dikeluarkan. Sehingga terjadi defisit
anggaran dan membebani negara.
5. Kongres Nasional India awalnya berfungsi sebagai organisasi politik pertama di India
yang anggotanya terdiri dari kaum terpelajar dan borjuis, baik dari Hindu, Sikh, dan
Islam. Meski bersifat politis, karakternya moderat dan kooperatif sehingga tidak
menuntut kemerdekaan hanya perubahdan dalam bidang ketatanegaraan pemerintahan
Inggris di India. Setelah adanya Mohandas Karamchand Gandhi, KNI ditransformasi
menjadi sebuah gerakan rakyat dan lembaga politik dengan struktur organisasi yang
mirip dengan administrasi pemerintah kolonial. Kongres diperluas dengan melibatkan
penduduk pedesaan, termasuk kasta sudra.
6. Keinginan Inggris memperbesar pemasukan negara dan melanjutkan perdagangan
candu dari India ke Tiongkok. Budaya hisap candu yang besar di Tiongkok menjadi
keuntungan tersendiri bagi Inggris.
7. Akar nasionalisme Turki muncul ketika terjadi kemunduran dalam bidang militer Turki
dan krisis di pemerintahan. Terlebih setelah secara resmi Kesultanan Ottoman
dihapuskan oleh pihak asing. Persamaannya dengan yang ada di India adalah
melemahnya militer dan munculnya kaum muda sebagai penggerak nasionalisme di
Turki dan India.
8. -Fase pertama, adanya kesadaran akan kemunduran Ottoman di berbagai bidang.
Adanya kekhawatiran bahwa satu persatu wilayah kekuasaan Ottoman, termasuk
seluruh wilayah Anatolia, dikuasai oleh kekuatan-kekuatan Eropa.
-Fase kedua, pendudukan Istanbul (Konstantinopel) dan provinsi-provinsi timur oleh
Sekutu pada 13 November 1918. Untuk pertama kalinya sejak ditaklukkan Ottoman
pada 1453, kota ini kembali dikuasai oleh Barat. Kemudian pendudukan Smyrna di
Provinsi Izmir oleh Yunani atas izin Sekutu pada 14 Mei 1919. Smyrna didominasi
komunitas Yunani. Tidak lama setelah pendudukan itu, Smyrna dilanda kerusuhan etnis
dengan korban paling banyak dari komunitas beretnis Turki. Kabar pendudukan
Smyrna dan cerita tentang kerusuhan ini menyebarluas dengan cepat ke seluruh
51