Page 22 - PERTEMPURAN TELUK CIREBON
P. 22

Pertempuran Teluk Cirebon





                        Sadamecat  (sekarang  Sukamukti),  Kecamatan  Jalaksana
                                             17
                        kabupaten Kuningan.
                            Perjuangan  mempertahankan  kemerdekaan  Indonesia
                        merupakan  gabungan  perjuangan-perjuangan  tiap-tiap

                        daerah   di   wilayah    kesatuan   Indonesia.   Bahkan

                        Koentjaraningrat  meneyebutkan  bahwa  pada  hakekatnya
                                                                               18
                        sebagian revolusi di Indonesia berlangsung di pedesaan.
                        Begitu halnya dengan Cirebon sebuah daerah yang sangat
                        strategis dari sejak zaman kerajaan Islam bahkan disebut

                        sebagai  salah  satu  pelabuhan  jalur  sutera  (Silk  Roads),

                        dilihat dari segi geografis  Cirebon  merupakan pangkalan
                        penting  dalam  jalur  perdagangan  dan  pelayaran  antar

                        bangsa.  Lokasinya  di  antara  Jawa  Tengah  dan  Jawa
                        Baratmembuatnya  berperan  sebagai  jembatan  antara

                                                       19
                        kebudayaan  Jawa  dan  Sunda. Selanjutnya  pada  tahun
                        1705  Cerbon  menjadi  wilayah  yang  dikuasai  VOC.
                        Berlanjut  ketika  kemudian  pada  awal  abad  ke-19  secara

                        formal  dibentuk  pemerintahan  Hindia  Belanda  maka
                        Cirebon  pun  tak  luput  dari  berbagai  kebijaksanaan

                        kolonial yang dari waktu ke waktu menyusutkan kesatuan
                        dan kedaulatannnya.




                        17  Ibid.
                        18  Koentjaraningrat, Kebudayaan Jawa, (Jakarta : Balaipustaka, 1984),
                        hal.  95
                        19 Zuhdi Susanto, Cirebon Sebagai Bandar Jalur Sutera, Kumpulan
                        makalah dan diskusi Ilmiah, (Jakarta : Departemen Pendidikan Dan
                        Kebudayaan RI),  hal. 4




                                                   9
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27