Page 21 - PERTEMPURAN TELUK CIREBON
P. 21
Pertempuran Teluk Cirebon
dari kapal laut yang terus menerus menembaki kota, baik
siang maupun malam hari. Serangan darat oleh Belanda
dimulai dengan dua battalion infantry kendaraan lapis baja
14
(Tank Baja), bergerak kearah barat kejurusan Cirebon.
Sedangkan dari arah laut menuju pelabuhan Cirebon,
pasukan mariner Belanda menggunakan kapal-kapal
destroyer dengan persenjataan yang lengkap dan
15
modern. Tujuan dari serangan-serangan tersebut adalah
untuk menguasai Cirebon khusunya pelabuhan Cirebon
yang dianggap sebagai pangkalan penting bagi Angkatan
Laut Republik Indonesia.
Pejuang Indonesia tidak tinggal diam ketika
menghadapi Agresi Belanda ini, tidak terkecuali angkatan
laut Indonesia yang ikut berjuang baik mempertahankan
laut Cirebon maupun bergrilya dibeberapa wilayah
Cirebon. Namun dikarenakan tidak sebanding dalam
kelengkapan persenjataan, sehingga setelah serangan
bertubi-tubi tersebut perlawanan Cirebon dapat
dilumpuhkan. Keadaan ini memaksa semua unsur yang
ada di Cirebon baik sipil maupun militer harus mundur
16
dan melakukan evakuasi keluar kota Cirebon. Daerah
tujuan evakuasi meliputi wilayah Kuningan, Indramayu,
dan Sindang Laut. Tentara ALRI dibawah pimpinan
Letkol (Laut) H.P Simanjuntak dipindahkan ke desa
14 Akyas.M,dkk.,Op.cit., hal 93.
15 Ibid.
16 Ibid., hal. 94.
8