Page 20 - PERTEMPURAN TELUK CIREBON
P. 20

Pertempuran Teluk Cirebon





                        terdapat kapal Belanda yang mengintai. Hingga akhirnya
                        terjadi  penembakan  oleh  kapal  Belanda  terhadap  iring-

                        iringan  KRI  Gajah  Mada.  Dalam  pertempuran  tersebut
                        KRI  Gajah  Mada  yang  dipimpin  oleh  Letkol  laut

                        Samadikun  mengorbankan  diri  demi  menyelamatkan  4

                        kapal  ALRI  lainnya.  Pertempuran  di  Cirebon  mencapai
                        puncaknya  pada  saat  20  Juli  1947  pukul  10.00,  sebuah

                        pesawat terbang Belanda melayang-layang sangat rendah
                        diatas  daerah  sekitar  kota  Cirebon  dan  menyebarkan

                                                                               12
                        pamflet yang ditandatangani oleh Letnan Jendral Spoor.
                        Pamflet  tersebut  terkait  dengan  perintah  menyerahkan
                        senjata  bagi  para  pejuang,  himbauan  kepada  rakyat  agar

                        menolak  taktik  bumi  hangus,  dan  perintah  agar  seluruh
                        elemen  masyarakat  Cirebon  bekerjasama  dengan  tentara

                        kerajaan  Belanda.    Setalah  memasuki  bulan  Juli  1947

                        serangan  Belanda  semakin  massif  serangan  udara
                        dilancarkan oleh pihak Belanda, tanda dimulainya Agresi

                        Belanda  ke  daerah  Cirebon.  Kota  Cirebon  diserang  dari
                        udara  dengan  pesawat  pemburu  melepaskan  tembakan

                        senapan mesin, roket, dan bom-bom seberat 10 kg, 25 kg,
                                   13
                        dan 100 kg.
                            Selang sehari setelah itu 22 Juli 1947, 25 bom besar

                        dan  kecil  dijatuhkan  di  kota  Cirebon,  setelah  tembakan



                        12 Ibid., hlm.103
                        13  Maharyono. Semuanya untuk Cirebon : Kisah Heroik Pasukan
                        Kancil Merah dan Palagan Mandala (Jakarta : PT. Grasindo, 2003),
                        hal. 8




                                                   7
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25